Mengenal Asal-Usul dan Filosofi Rumah Adat Kalimantan Selatan

Mengenal Asal-Usul dan Filosofi Rumah Adat Kalimantan Selatan
info gambar utama

Kalimantan Selatan (Kalsel) adalah salah satu provinsi di Pulau Kalimantan yang memiliki luas 38.774 km persegi. Provinsi yang kini beribukota Banjarbaru ini punya berbagai keragaman budaya yang menarik untuk dibahas, salah satunya rumah adat.

Di Kalimantan Selatan, rumah adat punya berbagai jenis. Tiap rumah punya ciri khas dan filosofinya tersendiri. Salah satunya adalah Bubungan Tinggi yang dianggap sebagai rumah adat tertua di Kalimantan Selatan.

Asal-Usul Rumah Adat Kalimantan Selatan

Ilustrasi Rumah Adat Kalimantan Selatan
info gambar

Rumah adat Kalimantan sudah ada sejak dulu kala. Menurut catatan sejarah, rumah adat di Kalimantan sudah ada sejak Kerajaan Banjar masih diperintah oleh Panembahan Sulaiman di tahun 1800-an. Sumber lain menyatakan bahwa rumah tersebut bahkan sudah ada sejak Kerajaan Banjar pertama kali berdiri (sekitar abad ke-16 sebelum masehi).

Rumah adat Kalimantan Selatan punya berbagai macam jenis, salah satunya yang ikonik adalah Bubungan Tinggi. Rumah ini dianggap sebagai yang tertua dibanding jenis rumah adat di Kalsel.

Hal ini dibuktikan dengan dari sebuah arsip peninggalan masa penjajah Belanda yang surat segel izin pembangunan rumah, dimana rumah yang dibangun tersebut tidak lain adalah Rumah Bubungan Tinggi. Selain Bubungan Tinggi, jenis-jenis rumah adat Kalsel lainnya yang perlu diketahui adalah Baanjung, Gajah Baliku, Palimasan, Palimbang, dan Balai Bini.

Setiap rumah adat Kalsel dibuat dengan material kayu sebagai bahan utama. Kayu yang digunakan umumnya adalah kayu ulin, rumbia, dan damar. Struktur rumahnya terdiri dari beberapa bagian, yakni:

  • Bagian induk utama yang terletak pada bagian bangunan yang memanjang lurus ke depan.
  • Anjung yang ada di kiri dan kanan bangunan.
  • Atap sindang langit untuk bagian atap sengkuap dengan bentuk memanjang ke depan.
  • Habin awan alias atap yang memanjang ke belakang.

Ruangan rumah adat Kalsel juga terbagi ke atas beberapa bagian, yaitu: Pelatar, Penampik Kacil, Pacitra, Penampik Tengah, Palindang, Ambin Sayup, Penampik Belakang, dan Padapuran.

Baca juga: Rumah Kebaya, Rumah Adat Betawi (DKI Jakarta) yang Memiliki Ciri Khas Tersendiri

Filosofi Rumah Adat Kalimantan Selatan

Tak hanya sekadar bangunan, rumah adat Kalimantan Selatan juga punya nilai-nilai filosofis yang terkandung pada bentuk dan ornamen rumahnya. Tiap jenis rumah adat Kalsel punya filosofi yang berbeda-beda. Di sini, GNFI akan jabarkan beberapa di antaranya untuk Kawan sekalian.

1. Bubungan Tinggi

Rumah Bubungan Tinggi
info gambar

Rumah adat tertua di Kalimantan Selatan ini memiliki filosofi perpaduan antara dunia atas (akhirat) dengan dunia bawah (bumi). Dunia atas direpresentasikan lewat ukiran burung enggang yang disamarkan pada bagian ujung garis lintang atap rumah. Sementara dunia bawah diwakilkan oleh ornamen ukiran naga yang terdapat pada papan yang mengelilingi bagian bawah rumah. Selain di Kalsel, Rumah Bubungan Lima ini juga ditemukan sebagai salah satu rumah adat di Bengkulu.

2. Rumah Palimasan

Rumah Palimasan
info gambar

Dinamai Rumah Palimasan karena bentuk rumah ini punya atap berbentuk limas. Pada masa Kesultanan Banjar, rumah ini pernah dipakai sebagai kediaman bendaharawan kerajaan sekaligus tempat menjaga emas dan perak milik sultan. Rumah Palimasan memiliki makna filosofis kehati-hatian dan keteraturan, dimana makna ini diwakilkan lewat bahan baku rumahnya yang berupa kayu ulin besar dan kuat.

3. Rumah Palimbangan

Rumah Palimbangan
info gambar

Rumah yang dulunya dihuni oleh para alim ulama ini punya makna bernapaskan Islam yang kuat. Hal ini bisa dilihat dari empat pilar rumahnya yang masing-masing punya makna filosofis:

  • Pilar pertama yang melambangkan syariat atau hukum yang mengatur seluruh umat manusia.
  • Pilar kedua yang melambangkan tarekat alias jalan yang dilalui dalam menjalankan agama.
  • Pilar ketiga yang melambangkan hakikat atau intisari dari agama Islam.
  • Pilar keempat yang melambangkan makrifat atau penyerahan diri secara total kepada Tuhan.

Baca juga: Mengenal Rumah Gadang, Rumah Adat Sumatera Barat

Referensi:
https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-kalimantan-selatan-60104
https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-6327082/12-rumah-adat-kalimantan-selatan-keunikan-arsitektur-dan-filosofinya/1

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Anggie Warsito lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Anggie Warsito.

AW
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini