Penumpang Diizinkan Buka Puasa di Gerbong KRL dan MRT, Ini yang Tak Boleh Disantap

Penumpang Diizinkan Buka Puasa di Gerbong KRL dan MRT, Ini yang Tak Boleh Disantap
info gambar utama

PT KAI mengizinkan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) untuk berbuka puasa di dalam gerbong selama Ramadan 2023. Pengelola membatasi durasi makan dan minum maksimal satu jam setelah waktu berbuka tiba. Aturan tersebut mulai berlaku hari ini, Kamis (23/3/2023).

Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengimbau para penumpang untuk tetap disiplin menjaga kebersihan dan kenyamanan bersama. Salah satu caranya, kata dia, dengan tidak membuang sampah sembarangan saat buka puasa di dalam kereta.

"Petugas akan menginformasikan waktu untuk berbuka puasa," ucap Anne.

Kendati demikian, KRL tetap membatasi makanan yang boleh dikonsumsi. Hanya makanan ringan yang diizinkan untuk disantap, sedangkan makanan berat dan berbau menyengat dilarang keras untuk dibawa ke dalam gerbong.

Sambut Bulan Suci, London Nyalakan Lampu "Happy Ramadan" untuk Pertama Kalinya

MRT: hanya boleh air putih dan kurma

Sementara itu, PT MRT Jakarta juga memperbolehkan pengguna jasa untuk berbuka puasa saat berada di dalam ratangga maupun area berbayar, seperti peron atau beranda peron. Lalu, melanjutkan membatalkan puasa di area beranda peron yang tidak berbayar (unpaid concourse).

Akan tetapi, pihak MRT memberlakukan aturan yang sedikit lebih ketat dibandingkan KRL. Misalnya, waktu berbuka dibatasi maksimal 10 menit saja setelah azan magrib berkumandang. Kemudian, penumpang hanya boleh membatalkan puasa dengan air putih dan buah kurma.

Penumpang dilarang membawa nasi dan lauk pauk, makanan kecil atau sejenisnya, makanan siap saji, teh, kopi, sirup, soda, serta minuman lain selain air mineral.

Demi kenyamanan bersama, para pengguna jasa MRT diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan serta menjaga kebersihan dengan membawa kembali sampah masing-masing ketika meninggalkan area.

Lebih lanjut, pengguna jasa dapat membuka masker sementara saat berbuka dan digunakan kembali setelah selesai membatalkan puasa. Selama masker dibuka, pengguna jasa diimbau untuk tidak berbicara, baik satu maupun dua arah.

Jam Kerja ASN Berubah Selama Ramadan, Pelayan Publik Dipastikan Tetap Berjalan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini