Jejak Mualim Teko: Ulama Tertua yang Menulis Kitab di Indonesia

Jejak Mualim Teko: Ulama Tertua yang Menulis Kitab di Indonesia
info gambar utama

Tradisi literasi di masyarakat Betawi tercatat salah satunya dari tokoh ulama bernama Mualim Teko atau Layt Abu Nashr. Kini nama Mualim Teko diabadikan sebagai sebuah jalan di Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Lantas siapa sebenarnya Mualim Teko sebenarnya? Budayawan Betawi Ridwan Saidi menuturkan bahwa Mualim Teko adalah seorang ulama tersohor pada abad ke 10. Dirinya pernah tinggal di sekitar Kapuk Muara.

“Mualim Teko tinggalnya di Gang Teko, Kapuk Muara. Dijulukinya ‘Teko’, bagaikan sumber air yang mengalir terus,” ujar Babeh Saidi yang dipaparkan Tribunnews.

Ada Kemungkinan Waktu Lebaran 2023 Berbeda, Tak Akan Jadi Masalah!

Babeh Saidi mendapatkan kisah mengenai Mualim Teko berdasarkan catatan ensiklopedia Persia. Dari dokumen tersebut terungkap bahwa Mualim Teko dengan nama asli Abu Nasr bin Ibrahim wafat sekitar tahun 983 Masehi.

“Kok bisa Ensiklopedia Persia? Karena orang Persia itu kalau merantau ada yang menjadi penduduk, ada yang kembali,” ucapnya.

“Itu (yang menulis) termasuk mereka yang bertemu langsung dengan Mualim Teko pada zaman itu,” jelasnya lagi.

Dicatat oleh Raffles

Bukan hanya Ensiklopedia Persia, namun negarawan asal Inggris Thomas Stamford Raffles pernah menemukan dua buku tulisan dari Mualim Teko. Dua cetak biru kehidupan Mualim Teko ditemukan di kawasan Salemba.

Babeh Saidi menuturkan bahwa dua kitab yang ditemukan oleh Raffles tersebut berisi tulisan-tulisan penting dari Mualim Teko terkait ajaran Islam. Dirinya pun meyakini ini merupakan tulisan tertua mengenai ajaran Islam di Batavia.

“Kitab pertama itu judulnya ‘Baca-bacaan, isinya itu doa-doa dalam bahasa Betawi,” ungkapnya.

Bali Damai dan Toleran, Nyepi dan Awal Ramadan Jatuh Bersamaan Bukan Masalah

Sementara itu yang kedua, jelas Babeh Saidi berjudul ‘Masail’ yang isinya adalah tulisan soal masalah-masalah sembahyang, nikah, talak, rujuk, dan soal menyelenggarakan pemakaman jenazah.

“Itu hal-hal yang perlu diketahui zaman itu,” sambungnya lagi.

Dirinya menambahkan bahwa Mualim Teko termasuk salah satu ulama tertua yang sempat hidup di Jakarta. Bahkan Babeh Saidi menganggap Mualim Teko sebagai ulama tertua di Indonesia yang pernah menulis kitab.

“Jadi bukan hanya di Jakarta, di Indonesia dia merupakan ulama tertua yang menulis kitab,” ucap Babeh Saidi.

Makamnya tenggelam

Babeh Saidi menuturkan bahwa makam Mualim Teko sekarang masih ada di Perkampungan Apung Kapuk Teko. Kampung ini terletak di RT 010 RW 001, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Tetapi makam tersebut kini sudah terendam oleh air. Dirinya sempat memperlihatkan sebuah foto yang dipercaya sebagai makam Mualim Teko ketika daerah pemakaman itu sempat kering beberapa waktu silam.

Hingga kini masyarakat sekitar masih menemui orang yang berziarah. Para peziarah ini bertanya tentang makam seorang ulama. Warga ternyata banyak yang kaget dengan pertanyaan mengenai sosok ulama yang dimakamkan di wilayah mereka.

Jelang Ramadan, Pemerintah Bakal Salurkan Bansos Pangan selama Maret-Mei 2023

Hal inilah yang membuat masyarakat mengaitkan dengan sosok Mualim Teko. Sosok inilah yang dipercaya menjadi asal mula nama Perkampungan Teko. Karena itulah warga berharap ada peneliti yang mencoba mencari asal mula daerahnya.

“Sebagai warga asli Kampung Kapuk Teko, saya berharap bisa mengetahui dan mengenang asal mula kampung yang unik tersebut,” ucap Rudi warga Kampung Apuk Teko.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini