Biografi Sam Ratulangi, Sang Pahlawan Nasional Sekaligus Gubernur Pertama Sulawesi

Biografi Sam Ratulangi, Sang Pahlawan Nasional Sekaligus Gubernur Pertama Sulawesi
info gambar utama

Sam Ratulangi adalah pahlawan nasional asal Sulawesi Utara. Selain itu ia juga seorang guru, politikus, jurnalis, dan gubernur Sulawesi yang pertama sehingga ia sering disebut dengan tokoh multidimensional. Memiliki peranan penting bagi bangsa Indonesia nama Pahlawan Nasional Kemerdekaan ini diabadikan sebagai nama jalan, bandara, dan bahkan universitas. Lalu, bagaimana perjalanan hidup dan sepak terjangnya? Mari cari tahu pada ulasan berikut!

Biodata Singkat Sam Ratulangi

Sam Ratulangi lahir pada 5 November tahun 1890 di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi adalah nama lengkap yang diberikan kepadanya. Karena cukup panjang, biasanya disingkat menjadi GSSJ Ratulangi atau yang lebih dikenal dengan Sam Ratulangi.

Sam Ratulangi merupakan anak dari pasangan Jozias Ratulangi dan Augustina Gerungan. Ayahnya bekerja sebagai guru sekolah. Ratulangi sendiri bukanlah anak pertama. Ia punya dua kakak perempuan yang bernama Wulan Kajes Rachel Wilhelmina Maria dan Wulan Rachel Wilhelmina Maria.

Selama hidupnya, Sam pernah menikah selama dua kali yang mana ia dikaruniai 5 orang anak. Istri pertamanya merupakan warga negara Belanda bernama Emilie Suzane Houtman. Sedangkan istri keduanya bernama Maria Catharina Josephine TT.

Pendidikan Sam Ratulangi

Sam Ratulangi
info gambar

Karena memiliki ayah seorang pendidik, kehidupan pendidikan Sam Ratulangi tergolong tinggi jika dibandingkan dengan masyarakat pada waktu itu. Ia sempat menimba ilmu sampai ke negeri Belanda dan Swiss.

Awal perjalanan menuntut ilmunya dimulai ketika ia mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School (Sekolah Dasar Belanda) di Tondano Sulawesi. Ia masuk ke sekolah tersebut saat masih berumur 6 tahun.

Setelah menuntaskan masa belajarnya di sekolah dasar tersebut, Sam kemudian melanjutkan pendidikannya di Hoofden School atau setingkat SMA. Selama di HS inilah ia mulai sering berhubungan dengan sepupunya yang sedang menempuh pendidikan di sekolah berbasis teknik.

Berawal dari situlah kemudian ia merantau ke Jakarta untuk meneruskan pendidikannya di sekolah teknik STOVIA. Namun, minatnya kemudian beralih ke Sekolah Teknik Koninginlijke WS dengan jurusan mesin.

Selepas lulus dari sekolah teknik tersebut pada 1908, ia kemudian memutuskan untuk bekerja di sebuah pabrik kereta api di wilayah Bandung. Walaupun sudah bersungguh - sungguh dalam belajar, kenyataannya ia masih mendapat diskriminasi dari pihak Belanda, khususnya terkait upah kerja.

Karena kecewa dengan kebijakan tersebut, ia kemudian memutuskan untuk keluar dari pekerjaan tersebut. Sam bertekad untuk belajar lebih tinggi lagi agar bisa bersaing dengan para pekerja Belanda.

Ia kemudian sempat belajar di Middlebare Acte dan mendapat ijazah yang kemudian digunakan untuk meneruskan pendidikan ke Amsterdam, Belanda selama 2 tahun. Di sana ia menempuh pendidikan di Vrije Universiteit van Amsterdam.

Selama masa pendidikannya di negeri Kincir Angin tersebut, Sam banyak berhubungan dengan berbagai tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.

Tidak cukup sampai di situ, Sam kemudian melanjutkan pendidikannya ke Zurich, Swiss. Ia berhasil menamatkan pendidikannya pada tahun 1919 dengan gelar Doktor der Natur - Philosophie.

Perjuangan Setelah Kembali ke Indonesia

sam ratulangi
info gambar

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sejak sekolah di Belanda, Sam sudah mulai berhubungan dengan para tokoh perjuangan. Bahkan selama 2 tahun berturut turut, ia sempat menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia.

Walaupun berasal dari keluarga terpandang, Ia tidak pernah menutup mata atas segala tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh Belanda terhadap kalangan pribumi. Selain itu, Ia sendiri juga pernah menjadi korban atas perlakuan tidak adil tersebut.

Karena alasan itulah kemudian Sam memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Pada tahun 1924, Ia mengawali perjuangannya dengan menjadi Sekretaris di Dewan Minahasa. Selama kurang lebih 4 tahun, ia bersama dengan anggota yang lainnya berhasil menekan Belanda untuk menghentikan sistem kerja paksa di Minahasa.

Berkat kinerja cemerlangnya tersebut, ia kemudian berhasil menjadi anggota Dewan Rakyat. Selama masa jabatannya tersebut (1927 - 1942), ia mempertahankan segala macam diskriminasi yang dilakukan oleh pihak Belanda. Ia pun menjadi salah satu tokoh yang mendukung Petisi Soetardjo Kartohadikoesoemo pada tahun 1936.

Degan sederet prestasinya, Sam Ratulangi dianggap sebagai sosok berbahaya oleh pemerintah Belanda. Ia kemudian harus rela menjalani masa pengasingan di Penjara Sukamiskin, Bandung.

Peran Penting dalam Proklamasi Kemerdekaan

Selama masa persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sam Ratulangi pun turut serta ambil bagian di dalamnya. Berkat perjuangannya membela hak warga Sulawesi, ia kemudian didapuk untuk mewakili perjuangan rakyat Sulawesi yang tergabung ke dalam Sumber Darah Rakyat.

Tidak sampai di situ saja, ia pun kemudian terpilih menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ia turut hadir dan mengesahkan pengukuhan Presiden dan Wakil Presiden pertama, serta penetapan UUD 1945 sebagai konstitusi negara.

Baca juga: Sejarah BPUPKI dari Latar Belakang Hingga Hasil Sidang

Menjadi Gubernur Pertama Sulawesi

sam ratulangi
info gambar

Selepas pengukuhan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sam Ratulangi kemudian ditunjuk oleh Soekarno sebagai Gubernur Sulawesi. Mengingat sepak terjangnya, penetapan tersebut tentunya sangat layak untuk diberikan kepadanya.

Namun, belum genap 6 bulan sejak menjabat sebagai Gubernur, Sam Ratulangi harus berjuang untuk mengusir tentara sekutu NICA yang mendapat secara paksa di Makassar. Tentu saja, ia menolak keras kedatangan tentara sekutu tersebut.

Sudah tidak diragukan lagi, tujuan kedatangan NICA ke Makassar adalah untuk mengambil alih pemerintahan di wilayah tersebut. Alhasil, Sam Ratulangi kemudian membentuk Pusat Keselamatan Rakyat sebagai wadah perjuangan bersama rakyat untuk mengusir penjajah.

Dengan persenjataan lengkap, tentara NICA berhadapan secara langsung dengan aliansi rakyat yang berjuang untuk mempertahankan wilayahnya. Setelah melalui berbagai pertempuran, Sam Ratulangi harus rela ditanya dan dipenjara bersama stafnya di Irian Jaya. Sebelumnya, ia lebih dulu dipenjara di Ujung Pandang.

Walaupun dikurung oleh Belanda, Sam Ratulangi masih tetap berjuang untuk melawan penjajahan yang dilakukan oleh Belanda. Selama di Irian Jaya tersebut, ia berhasil membentuk Partai Kemerdekaan Irian dan organisasi rakyat bernama Ibunda Irian.

Pada tahun 1948, berkat disetujuinya Perjanjian Renville, Sam kemudian bebas dari penjara. Ia kemudian langsung berangkat ke ibukota negara saat itu yaitu Yogyakarta. Selama di sana, ia ditunjuk oleh Soekarno sebagai bagian dari anggota Dewan Pertimbangan Agung.

Baca juga: Sejarah Hari Ini (17 Januari 1948) - Perjanjian Renville di Atas Kapal Perang AS

Akhir Hidup Sam Ratulangi

Tidak lama menetap di Yogyakarta, Sam harus kembali berurusan dengan pasukan semut yang menyerang Yogyakarta. Ia ditangkap saat hendak melaksanakan tugas ke Filipina.

Mengingat begitu pentingnya sosok Sam, Belanda langsung mengambil tindakan cepat dengan mengasingkannya jauh dari ibukota negara. Ia hendak dikirim ke Banyak untuk menjalani masa kurungan. Namun, dikarenakan kondisi kesehatan yang memburuk, rencana tersebut diurungkan.

Dengan kondisi kesehatannya yang semakin memburuk, Sam Ratulangi gugur (meninggal dunia) dalam keadaan sebagai tahanan Belanda. Perjuangannya berakhir pada 30 Januari 1949. Ia kemudian dimakamkan di Tondano, setelah sebelumnya ditempatkan di perkuburan Tanah Abang, Jakarta.

Dengan sederet perjuangan yang telah ia lakukan semasa hidupnya, Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan sebagai Pahlawan Nasional. Penghargaan tersebut tertuang secara resmi dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 590.

uang 20.000 sam ratulangi
info gambar

Tidak cukup sampai di situ, Sam Ratulangi juga diberi penghargaan lain berupa Bintang Mahaputra, Bintang Gerilya, dan Satya Lencana. Sam Ratulangi pun menjadi salah satu pahlawan yang sosoknya diabadikan dalam uang pecahan keluaran terbaru tahun emisi 2022 yaitu pada uang pecahan Rp20.000.

Demikian sekelumit perjalanan hidup sekaligus sepak terjang dari Sam Ratulangi. Ulasan kali ini ditutup dengan filsafat dari Sam Ratulangi yang begitu mengena dan mungkin dapat dijadikan inspirasi yaitu:

si tou timou tumou tou yang memiliki arti “manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia”.

Baca juga: Raja Ini Berkorban untuk Kemerdekaan Indonesia, Siapa Saja?

Sumber 
https://www.biografiku.com/biografi-sam-ratulangi
https://www.zenius.net/blog/biografi-sam-ratulangi-pahlawan-nasional
https://makassar.kompas.com/read/2022/01/29/114856178/profil-sam-ratulangi-gubernur-pertama-sulawesi?page=4
https://id.wikipedia.org/wiki/Sam_Ratulangi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Raras Wenny lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Raras Wenny. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

RW
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini