Ada Al Quran Raksasa di Probolinggo: Besar Ukurannya, Mendalam Maknanya

Ada Al Quran Raksasa di Probolinggo: Besar Ukurannya, Mendalam Maknanya
info gambar utama

Probolinggo punya Al Quran raksasa. Selain ukurannya yang sangat besar, ada pula makna mendalam yang dikandungnya.

Ya, Al Quran raksasa di Probolinggo ini memang punya ukuran tak biasa yang sekaligus membuatnya unik. Berbentuk buku seperti lazimnya Al Quran, ukuran kitab suci ini benar-benar besar.

Al Quran raksasa berukuran 1 x 1.5 meter dengan berat 160 kg. Saat ini, Al Quran tersebut berada di rumah dinas Wali Kota Probolinggo.

Awalnya, Al Quran raksasa dihadirkan dalam acara pembukaan Musabaqah Tilawah Quran (MTQ) tingkat Kota Probolinggo ke XXX pada bulan Desember 2022 lalu. Saat itu, Al Quran diserahkan oleh Yayasan Pendidikan Ilmu Al Qur'an Wonosobo kepada Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin.

Kini, Al Quran raksasa tersebut pun dimanfaatkan sebagai sarana ibadah dalam rangka mengisi bulan suci Ramadan. Pada Ramadan 2023 ini dilaksanakan khotmil atau pembacaan kitab suci sampai tamat dengan menggunakan Al Quran raksasa.

Khotmil dilaksanakan setiap hari selama Ramadan oleh 93 orang haafizh-haafizhah Probolinggo. Dalam sehari, durasi khotmil adalah 1.5 jam dari jam 08.00 pagi hingga jam 09.30 pagi dengan target membaca sekitar 1.5 juz.

Ada Kemungkinan Waktu Lebaran 2023 Berbeda, Tak Akan Jadi Masalah!

Proses Produksi dan Makna di Dalamnya

Melihat ukurannya yang sangat besar, mungkin akan muncul pertanyaan tentang bagaimana cara Al Quran raksasa dibuat. Kenyataannya, proses pembuatannya memang membutuhkan perjuangan tersendiri.

Al Quran raksasa dibuat oleh 3 orang dosen Universitas Sain Al Qur'an (Unsiq) Wonosobo. Bukan dicetak dengan mesin, Al Quran ini ternyata ditulis manual menggunakan tangan. Pengerjaannya membutuhkan 7 bulan yang dimulai pada Maret dan tuntas pada November 2022.

Penulisan Al Quran raksasa membutuhkan tinta sekitar 20 liter. Proses penulisannya pun tak sembarangan. Penulisnya harus dalam keadaan sudah berwudhu, bahkan sambil berpuasa dan tentunya harus ekstra hati-hati agar lembaran kertas tak rusak.

“Jadi butuh dua orang untuk membuka lembaran ke lembaran Qur’an, karena memang pesan dari bapak wali kota dan juga pesan dari penerbit atau penulis dari Al-Qur’an itu sendiri supaya membukanya hati-hati," ujar Ketua BAZNAS Probolinggo Hakimuddin, seperti dilansir laman Pemkot Probolinggo.

Ada pula makna mendalam dari Al Quran raksasa itu. Makna itu, menurut Hakimuddin adalah ajakan kepada masyarakat untuk senantiasa membaca Al Quran.

“Menjadi contoh bahwa di Bulan Ramadan ini kita perbanyak dalam bertilawah Qur’an. Seakan-akan Qur’an yang besar saja bisa kita baca, apalagi Qur’an kecil yang ada di rumah-rumah kita. Bahwa Al-Qur’an Akbar ini pertama kalinya kita baca di Kota Probolinggo dengan harapan dari bapak wali kota supaya ada koreksi baik dalam bentuk huruf ataupun harakaatnya,” pungkas Hakimuddin.

Jejak Mualim Teko: Ulama Tertua yang Menulis Kitab di Indonesia



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini