Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf mengungkapkan bubuk kakao asal Indonesia semakin diminati pasar Mesir setelah kontrak importasi puluhan ton produk tersebut ditandatangani pada Senin (27/3/2023). Kualitas halal dari Indonesia disinyalir menjadi sumber terjaganya kepercayaan konsumen Mesir.
“Jumlahnya 25 per Matrik Ton (MT) senilai 47.500 dolar AS atau sekitar Rp717 juta. Kami sangat mengapresiasi loyalitas dan kepercayaan buyer Mesir untuk mengimpor produk unggulan Indonesia,” kata Dubes Lutfi, dilansir Antara, Rabu (29/3/2023).
Sebagai Kepala Perwakilan RI di Mesir, Dubes Lutfi juga mengapresiasi para pelaku usaha Mesir yang telah memilih impor produk bubuk kakao dari Indonesia. Karena itu, pihaknya berharap agar pelaku usaha Indonesia dapat memberikan jaminan dan kepastian kualitas produk bubuk kakao yang diekspor adalah kualitas yang terbaik.
Penandatanganan kontrak importasi dari PT Kans Agro Indonesia kepada A to Z for Import & Export ini berlangsung di Kairo, tepat pada hari kelima puasa Ramadan. Dubes Lutfi dengan didampingi Atase Perdagangan dan Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Kairo dikabarkan menyaksikan langsung prosesnya.
Biji Kakao dari Berau, Komoditas Kakao Lokal Terbaik di Indonesia
Memenuhi kebutuhan pasar Mesir
Mengutip laman resmi Kemlu RI, Direktur A to Z for Import & Export Mahmoud Ibrahim Awadh Ibrahim menyambut baik peluang kerja sama bisnis dan berharap agar importasi produk bubuk kakao ini bisa berjalan berkelanjutan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar di Mesir.
Di sisi lain, A to Z for Import & Export juga bersedia memenuhi peluang permintaan Indonesia biak untuk produk buah-buatan, produk hasil pertanian, dan produk lainnya yang dibutuhkan dari Mesir.
Selanjutnya, Direktur PT Kans Agro Indonesia Amirullah Kandu mengaku siap memberikan produk bubuk kakao yang berkualitas sesuai standardisasi yang berlaku di Mesir dan menerapkan mekanisme kebijakan halal.
Sebagai informasi, Mesir merupakan negara pengimpor bubuk kakao dengan total importasi dari Dunia pada Januari-Desember 2022 mencapai 63,6 juta dolar AS. Dalam hal ini, Indonesia diketahui menjadi eksportir kelima terbesar dengan nilai ekspor sebesar 8,41 juta dolar AS atau senilai Rp126 miliar, dengan kompetitor global di antaranya Malaysia, Belanda, Spanyol, dan Jerman.
Menilik Potensi Budidaya Kakao Secara Organik untuk Lestarikan Hutan Kalimantan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News