Kenalkan Tren Baru Pariwisata Bali, Kemenparekraf Gandeng Air New Zealand

Kenalkan Tren Baru Pariwisata Bali, Kemenparekraf Gandeng Air New Zealand
info gambar utama

Kemenparekraf/Baparekraf bekerja sama dengan Air New Zealand untuk menyelenggarakan program pariwisata yang bertujuan untuk memperkenalkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia kepada pihak terkait, dengan fokus pada pasar Selandia Baru.

Kerja sama ini terbentuk untuk menyambut kembalinya rute penerbangan Auckland-Denpasar oleh Air New Zealand setelah tidak beroperasi selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19.

"Kami menargetkan peningkatan jumlah dan kualitas wisatawan mancanegara, dengan tetap menghargai masyarakat lokal, meningkatkan lama tinggal, mengeksplorasi destinasi, dan mendorong spending lebih banyak," kata Menparekraf Sandiaga.

Pasar Selandia Baru memiliki potensi yang cukup besar bagi pariwisata Indonesia. Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebelum pandemi menunjukkan bahwa rata-rata lama kunjungan wisatawan Selandia Baru mencapai 10,13 hari dan pengeluaran rata-rata per kunjungan (ASPA) sebesar 1.376 dolar AS. Angka ini setara dengan pengeluaran wisatawan Eropa yang terkenal gemar berbelanja saat berlibur.

Ni Made Ayu Marthini, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, berharap bahwa pada tahap selanjutnya, para wisatawan asal Selandia Baru tidak hanya berkunjung ke Bali, tetapi juga menjelajahi destinasi-destinasi lain di Indonesia.

"Melalui kampanye ‘Bali Add-on’ kami juga mengundang semua turis untuk menambah satu destinasi pulau lain pada kunjungan berikutnya, seperti Labuan Bajo, Mandalika Lombok, dan Borobudur yang secara proximity tergolong dekat dengan Bali," ujar Ni Made.

Sementara itu, Chief Customer and Sales Officer Air New Zealand, Leanne Geraghty, mengatakan bahwa Bali merupakan destinasi yang cocok untuk berbagai jenis wisatawan. Baik wisatawan yang mencari pantai tropis yang hangat, keluarga yang ingin berpetualang, atau pasangan yang ingin menikmati suasana romantis dan damai.

Megibung Karangasem, Ajang Silaturahmi Sembari Bersantap dalam Masyarakat Bali

Berbagai pengalaman menyenangkan di Bali

Wisman New Zealand yang berkunjung ke Bali | Angkasa Pura I
info gambar

Dalam program wisata pengenalan ini, peserta diajak untuk mengikuti kegiatan waste tour dan wellness experience. Kegiatan tersebut meliputi kelas yoga, pembuatan jamu, serta sound healing di Desa Potato Head.

Lalu, peserta bisa untuk menjelajahi wilayah Bangli, termasuk mengunjungi Air Terjun Tukad Cepung yang terkenal sangat fotogenik.

Program ini juga memberikan pengalaman menyaksikan siklus hidup orang Bali mulai dari lahir hingga meninggal melalui berbagai ritual dan upacara adat di Samsara Living Museum, Karangasem.

Peserta juga dapat menyaksikan pertunjukan tari kecak dengan latar belakang matahari terbenam di Uluwatu yang tentunya menarik dan sarat dengan budaya lokal.

Selain itu, dalam program ini juga diselenggarakan kelas masak untuk mendukung program "Indonesia Spice Up The World" yang bertujuan untuk memperkenalkan gastronomi Indonesia kepada peserta. Peserta diharapkan dapat menulis dan membuat artikel atau pemberitaan yang menyoroti kegiatan tersebut sebagai bentuk kontraprestasi atas keikutsertaan mereka dalam program kolaborasi ini.

Perjalanan yang penuh dengan pengalaman ini akan ditutup dengan treatment spa terbaik dan menginap di akomodasi yang berkualitas, yakni Alila Manggis Karangasem dengan pemandangan alam yang menakjubkan.

Untuk pengoperasian kembali rute Auckland - Denpasar (PP), akan menggunakan kode penerbangan NZ 64/NZ 65 dengan armada pesawat wide body 787-9 Dreamliner berkapasitas 302 kursi yang akan beroperasi perdana pada tanggal 29 Maret 2023 dan berakhir pada tanggal 27 Oktober 2023 sebagai rute musiman.

Penerbangan ini akan dilakukan tiga kali seminggu pada hari Rabu, Jumat, dan Minggu dengan estimasi waktu tiba di Denpasar pada pukul 16.20 WITA dan keberangkatan pada pukul 17.30 WITA.

Emirates Buka Layanan Airbus A380 untuk Penerbangan ke Bali



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini