Mengenal 3 Jenis Rumah Adat Bangka Belitung & Sekilas Filosofinya

Mengenal 3 Jenis Rumah Adat Bangka Belitung & Sekilas Filosofinya
info gambar utama

Rumah adat Bangka Belitung setidaknya terdiri dari 3 macam variasi rumah adat yang bisa Kawan temukan, mencakup Rumah Panggung, Rumah Rakit, dan Rumah Limas. Ketiga rumah adat ini memiliki pengaruh arsitektur rumah Melayu seperti Melayu awal, Melayu Bubung panjang, dan Melayu Bubung Limas.

Perlu diketahui bahwa awalnya Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang berada di sebelah timur Sumatera. Awalnya provinsi ini terdiri atas Pulau Bangka dan Pulau Belitung yang merupakan bagian dari Sumatera Selatan. Sehingga tak heran, jika karakter struktur bangunannya hampir sama dengan Sumatera Selatan.

Yuk, kita jelajahi 3 rumah adat Bangka Belitung dan mengenal filosofinya berikut:

1. Rumah Panggung

Rumah Adat Bangka belitung - Rumah Panggung | blogpictures.99.co
info gambar

Dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, rotan, dedaunan, akar pohon dan alang-alang. Rumah adat Bangka Belitung ini memiliki pengaruh dari arsitektur Melayu Awal. Rumah ini ditopang dengan beberapa tiang dan satu tiang yang besar.Rumah adat ini memiliki atap yang tinggi dan sedikit miring. Selain itu, rumah ini memiliki jendela yang banyak.

Rumah yang terbuat dari komponen kayu ini memiliki arti selaras dengan filosofi kehidupan orang-orang Bangka yang penuh dengan kesederhanaan. Selain itu, kesederhanaannya juga tampak dari rumah tidak boleh dicat dengan warna apapun, agar masyarakat Bangka Belitung berada dalam kesetaraan yang sama, tidak dibedakan berdasarkan tampilan rumah.

Bagi Kawan yang hendak berkunjung ke Bangka Belitung, maka rumah adat satu ini akan paling banyak untuk ditemui.

Baca juga: Rumah Limas: Mengenal Rumah Adat Sumatera Selatan dari Fungsi hingga Filosofinya

2. Rumah Rakit

Rumah Adat Bangka Belitung - Rumah Rakit | pariwisataindonesia.id
info gambar

Rumah adat Bangka Belitung satu ini dapat dikategorikan rumah yang unik, karena didirikan di atas perairan. Sesuai dengan namanya, rumah ini tampak seperti rakit karena dibangun di atas rangkaian balok, kayu, atau bambu manyan.

Agar tidak berpindah-pindah, dalam pembangunan rumah ini keempat sudut rumah dipasang tiang dari kayu. Selain itu untuk keamanan dipasang juga tali dan rotan untuk mengikat rumah pada tebung sungai. Rumah ini memiliki bentuk bujur sangkar dan berukuran kecil, yang hanya terdapat dua ruangan saja.

Uniknya, Rumah Rakit ini tetap kokoh walaupun banjir menerjang sungai. Selain itu, untuk menuju dataran maka digunakanlah jembatan.

Rata-rata masyarakat Bangka Belitung memilih membangun dan tinggal di Rumah Rakit ini, karena mereka yakin bahwa air merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat baik untuk menjadi sebuah mata pencaharian.

Filosofinya dalam pembangunan Rumah Rakit haruslah melalui musyawarah bersama keluarga, seperti suami dan istri, dengan orangtua dan para tetangga. Agar tetap saling menghormati dan menghargai.

Baca juga: Macam-Macam Rumah Adat Lampung: Tak Hanya Nuwou Sesat!

3. Rumah Limas

Rumah Adat Bangka Belitung - Rumah Limas | wikipedia.com
info gambar

Hampir sama dengan Rumah Panggung, rumah adat Bangka Belitung satu ini merupakan adopsi dari rumah asal Sumatera Selatan yaitu Rumah Limas karena atapnya memiliki bentuk limas. Ciri khas bangunan ini memiliki bangunan yang luas dan bertingkat-tingkat atau dikenal dengan sebutan bengkilas.

Rumah Limas dibanhun dengan bahan utamanya kayu, tiangnya terbuat dari kayu ulin yang sangat kuat. Sementara dinding, pintu dan lantainya terbuat dari kayu tembesu yang banyak ditemukan di Sumatera Selatan.

Rumah ini termasuk rumah modern yang memiliki beberapa lantai dan dibagi menjadi beberapa ruangan atau disebut juga dengan kekijing.

Saha satu ruangan terdapat ruangan gegajah yang sangat luas, ruangan ini dibagi lagi menjadi 3 yaitu:

  • Pembatas antar ruangan (pangkeng).
  • Tempat keluarga inti (amben tetuo).
  • Balai musyawarah (danamben).

Rumah Limas ini memiliki lima tingkatan yang mana filosofinya menggambarkan jenjang kehidupan masyarakat, yakni usia, jenis, bakat, pangkat dan martabat. Selain itu, juga menjadi penanda garis keturunan seseorang. Adapun jenis tingkatannya adalah:

  • Tingkat pertama untuk golongan kiagus
  • Tingkat kedua untuk kemas dan massagus
  • Tingkat ketiga untuk raden.

Perlu Kawan ketahui, bahwa terdapat ornamen di atap rumah adat ini, yaitu tanduk dengan melati yang menggambarkan sebuah mahkota dengan arti kerukunan dan keagungan.

Baca juga: Mengenal Rumah Gadang, Rumah Adat Sumatera Barat

Referensi:
babel.inews.id
orami.co.id
rumah.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Deka Noverma lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Deka Noverma.

DN
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini