Menengok Keunikan Rumah Adat Sulawesi Tenggara, Banua Tada si Rumah Siku

Menengok Keunikan Rumah Adat Sulawesi Tenggara, Banua Tada si Rumah Siku
info gambar utama

Banua Tada merupakan rumah adat dari orang Buton atau suku Wolio yang mendiami Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Banua Tada telah ada sejak masa kepemimpinan raja Buton pertama yang bernama Rajaputri atau Ratu Wa Kaa Kaa sekitar abad ke 13 Masehi. Menurut Kasdar dalam Arsitektur Benteng dan Rumah Adat di Sulawesi (2018), Banua Tada dulunya dibuat sebagai bentuk penghormatan seluruh warga terhadap raja mereka.

Secara etimologi, penamaan rumah adat Sulawesi Tenggara ini diambil dari bahasa Wolio yaitu banua yang artinya “rumah” dan tada yang artinya “siku”. Sehingga jika digabungkan, banua tada memiliki arti “rumah siku”. Penamaan rumah ini terinspirasi dari struktur rangka bangunan yang terdiri dari siku-siku.

Jenis Rumah Adat Sulawesi Tenggara Banua Tada

Terdapat 3 jenis rumah Banua Tada yang dibedakan berdasarkan status sosial penghuninya yaitu rumah Banua Tada Kamali, Banua Tada Tare Pata Pale, dan Banua Tada Tare Talu Pale. Berikut karakteristik dan ciri khas dari masing-masing jenis rumah Banua Tada ini.

1. Banua Tada Kamali (Malige)

Rumah Banua Tada Kamali disebut juga Malige yang artinya mahligai atau istana. Disebut demikian karena rumah ini merupakan tempat tinggal khusus untuk raja atau sultan beserta dengan keluarganya yang mana Banua Tada Kamali juga menjadi rumah dengan ukuran yang terbesar di antara jenis rumah Banua Tada yang lainnya.

Karakteristik bangunan dari Banua Tada Kamali adalah memiliki empat tingkatan lantai, atap tersusun atas 2 malige, serta jumlah jendela yang menyesuaikan besar ruangan.

2. Banua Tada Tare Pata Pale

Secara etimologi Banua Tada Tare Pata Pale artinya “rumah siku bertiang empat”. Rumah Banua Tada yang satu ini merupakan kediaman para pejabat atau pegawai istana. Karakteristik bangunan dari Banua Tada Tare Pata Pale adalah memiliki atap bersusun, memiliki 4 tiang penyangga, dan 2 jendela di bagian kiri dan kanan pada setiap ruangan.

3. Banua Tada Tare Talu Pale

Secara etimologi Banua Tada Tare Talu Pale memiliki arti "rumah bertiang tiga". Rumah Banua Tada jenis ketiga ini merupakan tempat tinggal untuk orang biasa. Karakteristik bangunan rumah ini yaitu atap yang simetris dengan 3 tiang penyangga, dan 1 buah jendela di bagian kiri atau kanan pada setiap ruangan.

Baca juga: 10 Rumah Adat Tradisional Terunik Dan Terpopuler Di Indonesia

Keunikan Gaya Arsitektur Rumah Banua Tada

rumah adat sultra
info gambar

Rumah Banua Tada termasuk ke dalam jenis rumah panggung yang memiliki keunikan pada desain, struktur, dan fungsinya.

Pada zaman dahulu, Banua Tada menggunakan material bangunan yang berasal dari alam. Pada bagian tiang terbuat dari kayu bulat yang ditumpangkan pada bagian atas dari pondasi batu.

Kemudian untuk bagian lantainya, terbuat dari papan kayu jati yang disusun dengan teknik kunci sehingga pada bangunan Banua Tada tidak memakai paku sama sekali. Sementara pada bagian atapnya sendiri menggunakan daun rumbia dan hipa-hipa yang disusun secara bertumpukan.

Pada zaman dahulu rumah adat Sulawesi Tenggara yang satu ini tidak dihiasi ornamen apa pun. Namun, sejak pemerintahan telah berganti menjadi Kesultanan Buton, Banua Tada mulai dihiasi oleh berbagai ornamen yang didominasi oleh motif flora dan fauna serta hewan mitologi.

Baca juga: Kisah Rumah-Rumah Adat Warisan Leluhur yang Selamat dari Gempa Lombok

Pembagian Ruang Banua Tada dan Fungsinya

Rumah adat Banua Tada terdiri dari empat lantai yang mana pada tiap lantainya terdiri dari beberapa ruangan dengan fungsi masing-masing.

Lantai Pertama

Lantai pertama terdiri dari 7 ruangan yaitu:

  • Ruang tempat sidang bagi anggota Hadat Kerajaan Buton
  • Ruang menjamu tamu
  • tempat tidur tamu
  • kamar anak yang sudah menikah
  • ruang makan bagi Sultan
  • dua kamar untuk anak laki-laki dewasa.

Lantai Dua

Lantai dua terdiri 14 ruangan. Seluruh ruangan pada lantai ini digunakan sebagai tempat berbagai keperluan seperti gudang, kantor, aula, dan lain sebagainya.

Lantai Tiga

Pada lantai tiga hanya terdapat satu ruangan besar yang digunakan sebagai aula dan tempat untuk bersantai.

Lantai Empat

Lantai paling atas atau lantai empat difungsikan sebagai tempat penjemuran.

Filosofi Rumah Banua Tada

rumah sulawesi tenggara
info gambar

Rumah adat Sulawesi Tenggara memiliki berbagai macam ornamen bermotif unik yang memiliki filosofi tersendiri.

Misalnya ornamen berbentuk nanas atau yang disebut dengan nanasi yang terdapat di ujung atap rumah baik bagian depan dan belakang yang mana ornamen ini melambangkan keuletan dan kesejahteraan. Ornamen ini secara luas memiliki makna dimana pun orang Buton berada, mereka harus ulet dan gigih dalam menghadapi segala tantangan alam.

Selain motif nanasi, terdapat beberapa ornamen lainnya seperti.

  • Motif Bosu-bosuyaitu sejenis buah-buahan mirip delima yang melambangkan keselamatan, keteguhan, dan kebahagiaan.
  • Motif Ake yang berbentuk patra melambangkan kesempurnaan dan juga bersatunya Sultan sebagai manusia dengan sang Khalik atau sang Pencipta.
  • Motif Kambang yang menyerupai kelopak teratai atau matahari menjadi simbol kesucian dan kemajuan atau perkembangan dari masa Majapahit ke masa Islam.
  • Motif naga yang ditempatkan pada bubungan atap rumah yang melambangkan kekuasaan dan pemerintahan. Motif ini juga diharapkan agar penghuninya terhindar dari segala macam bahaya, terutama musibah angin jahat.

Sarat akan filosofi dan nilai sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2021 secara resmi menetapkan Banua Tada sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

Jika Kawan ingin melihat langsung rumah adat Banua Tada, Kawan bisa mengunjungi Istana Malige yang terletak di Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara.

Baca juga: 3 Macam Rumah Adat Sulawesi Tengah dan Keunikan Cirinya

Sumber:
https://tirto.id/ciri-khas-dan-keunikan-banua-tada-rumah-adat-sulawesi-tenggara-gqfK
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Adat_Banua_Tada
https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-sulawesi-tenggara-60062
https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-6314461/sejarah-kesultanan-buton-yang-menggantikan-sistem-pemerintahan-kerajaan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Raras Wenny lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Raras Wenny. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

RW
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini