Mendobrak Dominasi Dolar AS: Malaysia Wacanakan Pembentukan Dana Moneter Asia

Mendobrak Dominasi Dolar AS: Malaysia Wacanakan Pembentukan Dana Moneter Asia
info gambar utama

Tiongkok dan Malaysia sedang mempertimbangkan pembentukan Dana Moneter Asia (Asian Monetory Fund) sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Langkah ini muncul seiring dengan kekhawatiran yang semakin meningkat terkait volatilitas dan risiko potensial yang terkait dengan dolar AS sebagai mata uang cadangan global.

PM Malaysia Anwar Ibrahim yang baru saja kembali dari China dan bertemu dengan Xi Jinping, mengatakan bahwa usulan pembentukan Dana Moneter Asia dia cuatkan saat keduanya bertemu.

Anwar mengatakan kepada parlemen Malaysia pada hari Selasa (4/4/2023): "Ketika saya bertemu dengan Presiden Xi Jinping, beliau langsung mengatakan, 'Saya mengacu pada proposal Anwar tentang Dana Moneter Asia,' dan dia menyambut diskusi." "Tidak ada alasan bagi Malaysia untuk terus bergantung pada dolar," tambahnya. Bank sentral Malaysia sudah bekerja untuk memungkinkan kedua negara berunding mengenai masalah perdagangan menggunakan ringgit dan yuan, kata Anwar yang juga menjabat sebagai menteri keuangan.

Pertama kali diusulkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, selama krisis keuangan Asia pada tahun 1997, Dana Moneter Asia bertujuan untuk menyediakan mekanisme regional untuk stabilitas keuangan dan pengelolaan krisis, dan berpotensi melibatkan negara-negara di seluruh Asia.

Tiongkok telah mendorong internasionalisasi mata uangnya, yuan, sebagai alternatif terhadap dolar AS dalam perdagangan dan investasi global. Pembentukan Dana Moneter Asia dapat lebih mendukung tujuan ini dengan mempromosikan penggunaan yuan dalam transaksi keuangan regional dan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Anwar Ibrahim dan Xi Jinping beberapa hari lalu di Beijing | sumber: Twitter Anwar Ibrahim
info gambar

Proposal pembentukan Dana Moneter Asia ini tentu saja masih dalam tahap awal, dan belum ada rencana konkret yang diumumkan. Namun, hal ini mencerminkan keinginan yang semakin kuat di antara beberapa negara Asia untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap dolar AS dan mencari pengaturan alternatif untuk stabilitas keuangan regional.

Para kritikus ide ini berpendapat bahwa pembentukan dana moneter baru dapat berpotensi memecah belah sistem keuangan global dan menyebabkan lebih banyak ketidakstabilan. Mereka juga mempertanyakan efektivitas dana tersebut dalam mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, mengingat dominasi dolar dalam perdagangan dan investasi global sangat kuat.

Secara keseluruhan, proposal pembentukan Dana Moneter Asia menggarisbawahi perubahan dinamika dalam ekonomi global dan keinginan beberapa negara untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap dolar AS. Namun, risiko dan tantangan potensial yang terkait dengan pembentukan dana tersebut perlu dipertimbangkan dengan cermat sebelum langkah konkret diambil. Oleh karena itu, masa depan Dana Moneter Asia masih belum pasti pada tahap ini.

View this post on Instagram

A post shared by Good News From Southeast Asia (@seasia.co)

Akan sangat menarik untuk melihat bagaimana proposal ini berkembang dan apakah akan mendapatkan dukungan dari negara-negara Asia lainnya. Lanskap keuangan global terus berubah, dan hasil dari proposal ini dapat memiliki dampak signifikan terhadap masa depan hubungan moneter internasional. Secara keseluruhan, potensi pembentukan Dana Moneter Asia merupakan perkembangan signifikan dalam upaya terus-menerus untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dan mempromosikan stabilitas keuangan regional. Namun, masih banyak ketidakpastian dan tantangan yang perlu diatasi sebelum langkah konkret dapat diambil. Penting untuk memantau dengan cermat bagaimana proposal

Sebelum langkah konkret diambil, diperlukan analisis yang cermat terhadap risiko dan manfaat potensial dari pembentukan dana tersebut. Pembentukan Dana Moneter Asia akan melibatkan negosiasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, bank sentral, dan lembaga keuangan, untuk merancang struktur, mekanisme, dan pengelolaan dana tersebut. Dukungan dan partisipasi dari negara-negara Asia lainnya juga akan menjadi faktor kunci dalam keberhasilan dan efektivitas dana tersebut.

Dalam konteks Indonesia, sebagai salah satu negara Asia, perlu diawasi bagaimana proposal ini berkembang dan apakah akan memiliki implikasi yang signifikan terhadap kebijakan moneter dan stabilitas keuangan di negara ini. Sebagai anggota G20 dan memiliki ekonomi yang cukup stabil dan kuat, Indonesia tentu akan berperan dalam perdebatan dan keputusan terkait pembentukan Dana Moneter Asia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini