Gurihnya Permintaan Pisang yang Melejit ketika Datangnya Bulan Ramadan

Gurihnya Permintaan Pisang yang Melejit ketika Datangnya Bulan Ramadan
info gambar utama

Datangnya bulan Ramadan selalu menjadi berkah bagi sebagian pedagang. Tak terkecuali para pedagang buah pisang yang juga ikut ketiban rezeki. Biasanya masyarakat menggunakan pisang sebagai bahan masakan untuk takjil.

Hal inilah yang dialami para pedagang pisang di kelurahan Ambekairi, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Mereka mengaku meningkat secara omzet selama bulan Ramadan.

Pisang Sale, Makanan Khas Aceh Sebagai Salah Satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Haenati yang telah merintis usaha berdagang buah pisang sejak puluhan tahun. Bahkan disebutkannya pada hari pertama puasa saja, dirinya sudah bisa menghasilkan Rp5 juta rupiah dalam sehari.

“Saya juga sempat kaget dengan penghasilan sebanyak itu karena kalau di luar bulan puasa tidak sebanyak itu penghasilannya,” terang Haenati yang dimuat dari Mediakendari.

Beragam bahan makanan

Adapun aneka buah pisang yang dirinya jual per sisir seperti pisang manis Rp25 ribu, pisang burung Rp5 ribu per 2 sisir, pisang ambon Rp20 ribu, pisang raja Rp15 ribu rupiah untuk ukuran besar dan Rp10 ribu untuk ukuran sedang.

Selain jualan pisang, dirinya juga menjual aneka buah lainnya, seperti pepaya, nanas, semangka, dan melon. Tetapi dari sederet buah yang dijualnya, pisang memang yang paling banyak dicari oleh pembeli.

“Kalau buah-buahan lainnya tidak terlalu laris, kebanyakan orang cari pisang, untuk buat pisang ijo, kolak untuk makanan burung dan ada juga yang beli untuk dia jual kembali,” jelasnya.

Peluang Besar! Pisang Bisa Memajukan Perekonomian Nasional

Selain untuk makanan keluarga, pisang juga jadi bahan penting untuk tradisi di Jawa Timur. Di Jawa Timur, masyarakat menggunakan pisang untuk tradisi Megengan. Tradisi ini adalah acara kenduri atau selamatan sebagai bentuk rasa syukur.

Pisang memang merupakan buah yang jadi ciri khas bagi pelengkap hantaran tradisi Megengan. Karena itu pisang adalah buah yang jadi favorit dan paling diburu pada saat acara Tradisi Megengan tiba.

“Kalau tidak pisang raja, ya pisang susu pak. Itu biasanya yang saya beli buat Megengan. Meskipun harganya hampir 2 kali lipat, karena bagi saya hal wajar disamping merupakan pisang yang ideal buat kenduri ataupun sesaji. Megengan cuma setahun sekali,” ungkap Sumani salah satu pengunjung pasar yang dimuat Bratapos.

Naik dua kali lipat

Karena pisang banyak dicari ketika Ramadan, tidak heran harga buah ini melonjak. Hal ini misalnya terlihat di Pasar Bulu Kota Semarang. Puluhan kios berjejer menjajakan pisang khususnya pisang kepok dan pisang raja nangka.’

Jumainah, pedagang pisang Pasar Bulu, stok pisang khusus untuk kolak sudah dia siapkan sejak seminggu sebelum Ramadan. Pisang dia stok adalah yang belum matang benar sehingga begitu masuk Ramadan sudah matang dan siap untuk diolah menjadi kolak.

“Paling banyak pisang kepok. Karena pisang ini selain cocok untuk kolak juga enak untuk dibuat pisang goreng. Saya ambilnya dari pengepul pisang di Bangetayu dan Kendal. Mereka datang ke sini pakai mobil itu,” ceritanya.

Khasiat Semangkuk Kolak Pisang untuk Kesehatan Tubuh

Karena permintaan yang tinggi ini, Jumainah menyebut harga pisang terkerek naik. Menurutnya satu sisir pisang bisa naik lima rupiah dari harga sebelumnya. Momen ini menjadi masa yang ditunggu setiap setahun sekali.

“Pisang kepok itu kan harga biasanya antara lima belas hingga dua puluh ribu rupiah sesuai ukurannya. Sekarang jadi dua puluh hingga dua puluh lima ribu rupiah per sisir. Untuk raja nangka juga sama, selisih lima ribu rupiah dibandingkan hari biasa,” ungkapnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini