100 Astronom Dunia Akan Berkumpul di Biak 20 April, Saksikan Gerhana Matahari Hibrida

100 Astronom Dunia Akan Berkumpul di Biak 20 April, Saksikan Gerhana Matahari Hibrida
info gambar utama

Sebanyak 100 astronom dari berbagai negara dikabarkan bakal berkumpul di Kabupaten Biak Numfor, Papua, untuk menyaksikan puncak Gerhana Matahari Hibrida (GMH) pada 20 April 2023.

Tak ingin melewatkan momen langka ini, pemerintah daerah pun memanfaatkannya dengan menggelar festival selama tiga hari, yakni 17-20 April di Pantai Nirmala Biak Mina Jaya.

Kepala Dinas Pariwisata Biak Numfor Onny Dangeubun mengungkapkan, Festival GMH disertakan ke dalam kegiatan menuju Sail Teluk Cenderawasih 2023.

"Untuk dapat melihat langsung gerhana, kami juga menyediakan 3.000 unit kacamata khusus melihat gerhana," kata Onny di Biak, Jumat (7/4/2023), dikutip dari ANTARA.

Dia mengklaim, peristiwa GMH hanya akan terlihat jelas di wilayah Kabupaten Biak Numfor dan Pulau Kisar, Maluku.

"Papua akan menjadi satu-satunya daratan di Indonesia yang akan dilalui jalur gerhana matahari hibrida 20 April 2023," katanya.

Menurut Onny, fenomena ini dimulai dengan gerhana matahari annular (cincin) yang kemudian berubah menjadi gerhana matahari total, lalu kembali lagi menjadi gerhana matahari annular dalam waktu singkat.

GMH, kata dia, dapat disaksikan di beberapa wilayah terpencil seperti Pulau Kisar, Pulau Maopora, Pulau Damar, Pulau Watubela, Kampung Antalisa (Fakfak), Randepandai, Roswar, Pulau Num, Wooi, Serui, serta Kota Biak.

Gerhana Matahari Hibrid akan Terjadi di Indonesia pada 20 April 2023

Berlangsung selama 3 jam 6 menit

Sementara itu, World Time Clock memproyeksikan Gerhana Matahari di Biak, Papua, akan terlihat sebagai gerhana total. Seratus persen matahari akan tertutupi oleh bulan.

Pertunjukan akan dimulai dengan fase parsial gerhana, yakni bulan mulai menyentuh tepi matahari, pada pukul 12:10:18 waktu setempat dengan durasi 3 jam 6 menit, dan berakhir pada pukul 15:18:36.

Gerhana ini akan mencapai fase maksimumnya pada pukul 13:47:18 dengan magnitudo 1,012.

Kemudian, Gerhana Matahari fase total (bulan menutupi piringan matahari seluruhnya) dimulai pada pukul 13:46:43 selama 1 menit 9 detik, lalu berakhir pada pukul 13:47:52.

Pesawat Luar Angkasa Milik NASA Mencapai Matahari untuk Pertama Kalinya

Terjadi beberapa kali dalam seabad

Menurut Space.com, GMH merupakan gabungan gerhana cincin dan matahari total. Fenomena unik sekaligus aneh ini hanya terjadi beberapa kali dalam satu abad.

Pengamat di berbagai titik jalur gerhana dapat mengalami fenomena yang berbeda. Misalnya, jika seseorang menyaksikan GMH saat matahari terbit atau terbenam, dia mungkin akan melihat "cincin api" singkat.

Namun, jika dia menonton pada tengah hari, dia akan melihat GM total. Oleh sebab itu, tidak mungkin semua orang mengalami gerhana matahari annular dan total selama fenomena hibrida. Jadi, mereka harus membuat pilihan.

Mengenal Gerhana Matahari Hibrida, Fenomena Alam Langka yang Akan Terjadi di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini