Berburu Bubur Pedas, Menu Berbuka yang Penuh Kehangatan Khas Melayu Deli

Berburu Bubur Pedas, Menu Berbuka yang Penuh Kehangatan Khas Melayu Deli
info gambar utama

Indonesia memiliki berbagai jenis makanan dan minuman yang unik, terutama saat Ramadan tiba. Selain berbuka dengan makanan berat, umat Muslim di Indonesia juga kerap mencari takjil atau makanan ringan untuk mengganjal perut setelah berpuasa seharian. Salah satu takjil yang cukup populer di Indonesia adalah bubur pedas Deli.

Bubur pedas Deli adalah makanan khas Sumatera Utara, yang berasal dari kota Medan. Bubur pedas Deli memiliki rasa gurih dan sedikit pedas yang pas di lidah. Makanan ini biasanya dihidangkan sebagai takjil atau makanan pembuka saat berbuka puasa.

Kue Asida, Takjil Andalan khas Maluku

Makanan pedas untuk takjil?

Bubur pedas deli dikenal sejak lama sebagai makanan berbuka puasa atau takjil khas daerah tersebut. Mendengar nama makanan ini, mungkin agak unik ketika mengetahui kalau makanan pedas dikonsumsi sebagai menu takjil.

Meskipun namanya mengandung kata "pedas", sebenarnya bubur ini tidak terlalu pedas. Malah cenderung lebih ke menghangatkan tubuh karena bahan-bahan dan cara penyajiannya yang dikonsumsi ketika panas.

Sejarah dari bubur pedas deli ini tidak terlalu jelas, namun banyak yang menyebutkan bahwa makanan ini berasal dari pengaruh budaya Melayu, Tionghoa, dan India yang datang ke Medan pada zaman kolonial Belanda. Kemudian, makanan ini diadopsi dan dimodifikasi menjadi lebih pedas dan kaya akan rempah-rempah oleh orang-orang Tionghoa dan Melayu di Medan.

Sementara mengutip dari genpi.co, Bubur Pedas pertama kali muncul di lingkungan Kesultanan Deli dan kemudian disajikan sebagai menu buka puasa sejak tahun 1909.

Pada masa itu, Kesultanan Deli dipimpin oleh Tuanku Sultan Makmun AlRasyid Perkasa Alam Syah. Hal ini menjadikan bubur Pedas sebagai salah satu hidangan tradisional yang menjadi bagian dari budaya kuliner di Sumatera Utara, terutama selama bulan Ramadan

Bubur pedas Deli terbuat dari bahan-bahan utama seperti beras, sayuran seperti daun singkong dan kacang panjang, serta daging sapi atau ayam. Bumbu rempah yang digunakan pada bubur pedas Deli meliputi jahe, lengkuas, serai, daun salam, bawang merah dan bawang putih. Selain itu, cabai rawit juga menjadi bahan penting untuk memberikan rasa pedas yang khas pada bubur pedas Deli.

Bubur Pedas Deli memiliki rasa yang pedas dan gurih, serta aroma yang khas dari rempah-rempah yang digunakan. Makanan ini biasanya disajikan dalam mangkuk kecil atau batikar dan disajikan dengan sendok kecil.

Bubur India Masjid Pekojan Semarang yang Jadi Takjil Khas Selama Ratusan Tahun

Menghangatkan dan menyehatkan

View this post on Instagram

A post shared by Fitria Nasution (@fithrie.bou)

Untuk membuat bubur pedas Deli, beras dicuci bersih dan direndam selama beberapa jam. Selanjutnya, sayuran dipotong-potong dan dicampurkan bersama daging. Kemudian, bumbu rempah dicampurkan dengan sedikit air dan dihaluskan hingga halus.

Bumbu halus tersebut kemudian dimasukkan ke dalam panci yang berisi air dan dimasak hingga mendidih. Setelah itu, beras dan campuran sayuran dan daging dimasukkan ke dalam panci dan dimasak hingga matang.

Bubur pedas Deli dapat disajikan panas dengan taburan bawang goreng dan daun bawang sebagai hiasan. Selain dijadikan sebagai takjil saat berbuka puasa, bubur pedas Deli juga dapat dijadikan sebagai menu sarapan atau makan siang. Selain itu, bubur pedas Deli juga sangat cocok disajikan sebagai hidangan di acara keluarga atau reuni dengan teman-teman.

Rasa pedas dan aroma rempah yang khas membuat bubur pedas Deli menjadi favorit bagi banyak orang. Selain itu, bubur pedas Deli juga mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh, seperti protein dari daging dan sayuran, karbohidrat dari beras, dan juga vitamin dan mineral dari bumbu rempah yang digunakan.

Bagi Anda yang ingin mencoba bubur pedas Deli sebagai takjil selama bulan Ramadhan, dapat mencarinya di warung-warung makan atau restoran di Kota Medan.

Namun, bagi Anda yang tidak tinggal di Medan, Anda juga dapat mencoba membuat sendiri di rumah dengan menggunakan resep yang telah disediakan di berbagai situs kuliner atau video tutorial di internet. Selamat mencoba!

Amparan Tatak Pisang, Jajanan Paling Dicari di Banjarmasin Selama Ramadan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini