Program Kurikulum Merdeka dan Adopsinya di Purwakarta

Program Kurikulum Merdeka dan Adopsinya di Purwakarta
info gambar utama

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten pendidikan akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.Keunggulan lain dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini lebih relevan serta interaktif di mana pendidikan melalui aktivitas proyek memberikan peluang lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi kegiatan atau isu-isu teraktual guna menunjang pengembangan kepribadian serta kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Baca juga: Generasi Unggul Yang Berdaya Saing Melalui Progam MBKM

Kurikulum merdeka sendiri memiliki ciri khas yakni kurikulum yang berbasis projek juga karakter, yang berfokus untuk mengetahui pengetahuan melalui praktikum disekolah, fokus pada materi esensial, dan yang terakhir fleksibilitas bagi guru dan siswa. Terdapat dukungan pembelajaran yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara mandiri. Setelah adanya pendataan bagi satuan pendidikan yang berminat Kemendikbudristek akakn memberi angket kesiapan implementasi Kurikulum Merdeka dengan tujuan untuk mengetahui pilihan mana yang cocok dengan kesiapan dan keadaan di satuan pendidikan tersebut.


Kurikulum Merdeka Melalui Jalur Mandiri

Ada tiga jalur dalam pengimplementasian kurikulum secara mandiri yaitu :

  1. Mandiri Belajar : Dengan memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan kurikulum merdeka pada beberapa bagian atau prinsip-prinsipnya saja tanpa mengganti kurikulum yang sedang diterapkan pada satuan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.
  2. Mandiri Berubah : Memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.
  3. Mandiri Berbagi : Sekolah bisa mengembangkan sendiri perangkat ajar dalam proses penerapan kurikulum merdeka. Jalur ini juga memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan sendiri perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.


Menanggapi pernyataan diatas, kelompok penulis pun telah melakukan wawancara di salah satu sekolah SMP di Purwakarta dengan bahasan utama yakni terkait kurikulum. Dari hasil jawaban sekolah yang kami wawancarai, mereka pun ikut mendata sekolahnya untuk secara mandiri mengimplementasikan kurikulum merdeka. Sekolah diberikan angket untuk diisi oleh tim pengembang kurikulum, setelah pengisian angket turunlah SK rekomendasi yang diberikan oleh Kemendikbudristek bahwa sekolah tersebut sudah dapat melakukan implementasi kurikulum merdeka pada tingkat kurikulum merdeka berubah yang artinya kurikulum baru mulai dapat diterapkan di kelas 7.

Potret SMAN 1 Purwakarta. Foto: purwakartanews
info gambar

Perbedaan Pada Kurikulum Merdeka

Menurut sekolah yang kami wawancarai, tidak banyak hal yang signifikan berubah, hanya terdapat program-program baru dan penggantian nama pada beberapa istilah, misal jika di K13 dinamakan UTS (Ulangan Tengah Semester) di Kurikulum Merdeka menjadi STS (Summative Tengah Semester). Tidak hanya itu, muatan kurikulumnya pun terdapat perubahan yakni jika pada K13 mata pelajaran informatika adalah mata pelajaran pilihan namun sekarang berubah menjadi mata pelajaran wajib pada Kurikulum Merdeka. Terdapat pula perubahan dalam pelatihan guru untuk persiapan pembelajaran, jika dahulu guru melakukan pelatihan seperti adanya diklat, namun sekarang guru perlu melakukan pelatihan secara mandiri melalui aplikasi yang sudah disiapkan yakni “Merdeka Mengajar”.

Strategi Sekolah dalam Mempersiapkan Pengimplementasian Kurikulum Merdeka

Terdapat beberapa strategi yang dirancang dengan baik oleh sekolah yang kami wawancarai, yakni peningkatan kesiapan program yang akan digunakan, pengembangan silabus yang disusun oleh guru masing-masing juga peningkatan persiapan RPP guna mengukur kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Sekolah yang kami wawancarai pun memiliki kegiatan IN dan ON dalam pembelajaran, IN berisi materi-materi, praktek, dan presentasi. Sedangkan ON berisi mengenai tugas-tugas, dan evaluasi. Bahkan, beberapa guru diberikan waktu untuk mengadakan open class.

Manfaat yang Dirasakan Oleh Sekolah

Dari jawaban sekolah yang kami wawancarai, beberapa manfaat yang dirasakan dengan penerapan sekolah penggerak yaitu peningkatan pelayanan masyarakat terkhusus pada peserta didik, membangun pola pikir anak-anak untuk tidak takut bahwasannya belajar bukanlah sebuah paksaan. Jika dulu UNBK sebagai penentu kelulusan siswa, maka sekarang digantilah dengan ANBK yang mana berguna untuk mengetahui proses pengajaran disekolah dan kemampuan literasi yang telah diterapkan oleh guru kepada siswa selama disekolah.

Kendala yang Dihadapi Pada Penerapan Kurikulum Merdeka

Dengan meluncurkan kurikulum baru pasti seluruh pemerintah juga satuan pendidikan memiliki kendala yang dirasakan, nah adapun kendala yang dihadapi pemerintah dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar yaitu adanya keterbatasan referensi, manajemen waktu dan kompetensi (skill) yang memadai.


Sedangkan kendala yang dihadapi oleh sekolah yang kami wawancarai tersebut yaitu dengan adanya perubahan pelatihan guru yang hanya dilakukan secara mandiri melalui aplikasi “Merdeka Mengajar” menjadikan tantangan bagi para guru untuk bisa lebih mengeksplor dan belajar sendiri, terutama bagi beberapa guru yang kurang pemahaman dalam hal teknologi itulah yang menjadi kendala besar bagi sekolah, belum lagi masih saja ada beberapa guru yang kurang dalam literasi sehingga jika tidak adanya diskusi maka akan tertinggal banyak informasi.

Pendidikan Karakter yang Sudah Diterapkan Di Purwakarta

Menyinggung tentang pendidikan karakter yang baru dikeluarkan pemerintah dalam kurikulum merdeka mengenai adanya projek penguatan profil pelajar pancasila, sebetulnya menimbulkan opini bagi sekolah di Purwakarta bahwa mungkin saja pemerintah mengadopsi program pendidikan dari daerah Purwakarta?

Maka dari itu, kami juga merekomendasikan salah satu program yang paling unggul di Purwakarta yaitu program karakter poe atikan pendidikan istimewa di Purwakarta, yang berisi:

  1. Ajeg Nusantara, dilaksanakan pada setiap hari senin dengan memakai baju pramuka, melakukan upacara bendera, dalam hal ini bertujuan untuk mengajegkan serta menumbuhkan rasa cinta tanah air pada siswa.
  2. Mapag Buana, yakni dilakukan pada setiap hari selasa seperti menerapkan percakapan berbahasa inggris sederhana, pengenalan peradaban dunia yang bertujuan sebagai persiapan untuk menyambut era globalisasi dan perubahan dunia yang semakin modern sehingga siswa bisa bersaing dikancah internasional.
  3. Maneuh di Sunda, siswa dan guru menggunakan pakaian sunda seperti batik atau kebaya yang dilakukan pada hari rabu. Tidak hanya itu diterapkan pula untuk berbahasa sunda dengan tujuan mencintai jati diri dan lebih mengenalkan budaya sunda.
  4. Nyanding Wawangi, adanya kegiatan sosial yang dilakukan di hari kamis guna membangun nilai sinergis dan estetis di sekolah.
  5. Nyucikeun Diri, siswa membaca tadarus, asmaul husna, al-quran, kitab kuning dan kegiatan keagamaan lainnya yang dilakukan di hari jumat.
  6. Betah di Imah, siswa tidak dibebani tugas sekolah supaya menghabiskan waktu bersama orang tua, kakak/adik dirumah masing-masing sebagai tanda kasih sayang anak pada keluarga.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SL
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini