Kenapa Ketupat Jadi Makanan Khas Lebaran?

Kenapa Ketupat Jadi Makanan Khas Lebaran?
info gambar utama

Ketika Idulfitri atau Lebaran tiba, tentunya ada salah satu santapan yang tidak ketinggalan untuk disantap bersama dengan keluarga, yaitu ketupat. Di berbagai daerah di Indonesia, ketupat ini sudah menjadi tradisi tersendiri sebagai makanan yang harus ada ketika Lebaran.

Namun, pernahkah terlintas di pikiran Anda mengapa ketupat ini sangat identik dengan perayaan Lebaran di Indonesia dan bagaimana sejarah atau awal mula dari terciptanya makanan yang satu ini?

Kalau hal tersebut jadi pertanyaan di benak Anda, maka GNFI akan memberikan sekilas informasi mengenai mengapa ketupat ini jadi sebuah tradisi yang tidak ketinggalan saat orang Indonesia merayakan Lebaran.

Kenapa Idulfitri Disebut Lebaran?

Dulunya bukan untuk tradisi Lebaran

Meskipun memang sangat melekat sebagai olahan makanan yang jadi tradisi umat muslim, sebenarnya ketupat dulunya sama sekali tidak identik dengan perayaan Lebaran atau dengan hal-hal yang berhubungan dengan Islam. Bahkan, diperkirakan sudah ada sejak masa kerajaan Majapahit dan Pajajaran.

Bahkan, bisa dikatakan kalau ketupat ini dulunya adalah sebuah makanan yang identik dengan animisme dan Hindu. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Sejarawan dari Universitas Padjajaran yang bernama Fadly Rahman.

"Ketupat sudah ada pada masa pra-Islam dan tersebar di wilayah hampir di Asia Tenggara dengan nama yang berbeda-beda,” kata Fadly sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Lalu, bagaimana makanan ini bisa identik dengan Lebaran?Sejarawan Belanda, Hermanus Johannes de Graaf, dalam bukunya yang berjudul Malay Annual menyatakan bahwa ketupat pertama kali muncul di Tanah Jawa pada abad ke-15, tepatnya pada masa kerajaan Demak.

Yang pertama kali mengenalkannya adalah Sunan Kalijaga seorang Wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa dan kerap menggunakan jalur budaya untuk menyebarkan syiar Islam sehingga masyarakat Jawa banyak yang tertarik memeluk Islam.

Saat itu, Sunan Kalijaga melakukan akulturasi pengaruh Hindu pada nilai-nilai Islam dan menjadikan ketupat sebagai hidangan yang identik dengan Idul Fitri.

Dulunya, ketupat kerap menjadi sebuah ungkapan rasa syukur kepada Dewi Sri, sang dewi kesuburan.

Tetapi, dalam konteks Islam, Sunan Kalijaga membuat filosofinya sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Perlahan, ketupat ini juga turut menjadi tradisi yang diterapkan di berbagai tempat ketika Lebaran.

Selain itu, terdapat juga tradisi bakda kupat yang turut membuat ketupat menjadi sebuah makanan yang identik dengan Lebaran. Jadi, disimpulkan bila kaitan ketupat dan perayaan Idul Fitri dapat ditelusuri kembali ke Sunan Kalijaga pada abad ke-15.

Bentuk dan filosofinya yang unik telah diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya hidangan ikonik dan simbol perayaan. Jadi, apakah Anda sudah memahami bagaimana sejarah dari ketupat ini hingga menjadi makanan wajib ketika Lebaran?

Tradisi Unik Lebaran di Indonesia, Apa Saja?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini