Tukang Bakso Naik Daun Usai Lebaran, Omzet Capai Rp16 Juta Sehari!

Tukang Bakso Naik Daun Usai Lebaran, Omzet Capai Rp16 Juta Sehari!
info gambar utama

Hari Raya Idul Fitri tak lengkap tanpa sajian kuliner khas Lebaran seperti opor ayam. Bahkan, menu bersantan ini hampir ada di setiap rumah yang merayakan Lebaran.

Makanan berlemak tentu akan membuat bosan dan begah jika dimakan terus-menerus. Oleh karena itu, banyak orang mencari menu yang segar dan ringan seperti bakso usai momen Lebaran.

Dari sinilah pedagang bakso mendulang berkah dari Hari Raya Idul Fitri. Salah satu pemilik warung bakso dan mi ayam di Bekasi, Sukatmi, mengaku banjir pembeli saat libur Lebaran.

Kepada Sindonews, Sukatmi menuturkan, jumlah porsi dagangan bertambah dibandingkan hari biasa karena pengunjung terus berdatangan. Sukatmi biasa membuat bakso dengan 18–20 kilogram (kg) daging sapi sehari. Namun saat libur Lebaran, meningkat hingga 40–45 kg daging.

Adapun omzet yang diterimanya kali ini melonjak drastis dibandingkan hari biasa. Jika hari biasanya Sukatmi mengantongi omzet kotor Rp6–9 juta, di momen libur Lebaran dia bisa mengantongi omzet kotor Rp13-16 juta sehari. Karena itu, warung miliknya tetap buka meski saat lebaran.

Bakso dan Khazanah Kuliner Nusantara

Bukan kuliner asli Indonesia

Rupanya bakso bukan kuliner asli Indonesia. Banyak yang menyebut kalau kudapan berkuah ini asalnya dari Tiongkok. Namun, karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, bakso pun dibuat dari daging yang halal seperti sapi dan ayam.

Mengutip dari CNN Indonesia, pakar kuliner William Wongso mengatakan ada banyak variasi bakso. Hanya saja, ada satu hal yang tidak banyak orang tahu, yakni prinsip dari bakso.

Menurutnya, bakso yang terbaik adalah yang menguasai prinsip mengawetkan protein agar tahan lebih lama. Dalam hal ini, daging yang ingin disimpan terlebih dahulu dihaluskan, dibentuk, kemudian direbus sehingga bisa lebih mudah disimpan dan tahan lama.

Bakso yang banyak ditemui dan cukup terkenal adalah bakso Wonogiri dan bakso Malang. Variasi Bakso Wonogiri memiliki kuah bening dan segar, sedangkan bakso Malang kuahnya lebih pekat dan berlemak karena diolah bersama tulang dan jeroan.

Kemudian saat ini, berkembang sajian bakso yang terbilang kreatif. Ada bakso beranak, yakni bakso besar yang diisi butir bakso berukuran kecil. Ada pula bakso mercon yang diisi menggunakan isian sambal sehingga mampu menimbulkan sensasi ‘ledakan’ rasa pedas di mulut.

Variasi bakso apapun seakan menjadi menu wajib kedua saat Lebaran. Jadi, tidak heran kalau warung-warung bakso selalu ramai didatangi pelanggan.

Sejarah Bakso, Varian Gorengnya Pernah Dinobatkan Jadi “Meatballs” Terenak Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini