Masa Mudik Lebaran Telah Usai, Bagaimana Dampaknya bagi Perekonomian?

Masa Mudik Lebaran Telah Usai, Bagaimana Dampaknya bagi Perekonomian?
info gambar utama

Momen Ramadan dan Idul Fitri, termasuk mudik saat Lebaran, secara tahunan berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Terlebih lagi tahun ini, pemerintah telah meniadakan Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) usai menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia secara signifikan.

Akibatnya, mobilitas masyarakat semakin meningkat, bahkan lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Peningkatan pergerakan masyarakat saat Lebaran ini diharapkan dapat menumbuhkan konsumsi domestik dan ekonomi nasional.

Data pemerintah menunjukkan masyarakat yang mudik saat periode Lebaran 2023 tak jauh dari prediksi sebelumnya, yakni sekitar 123,8 juta orang. Pemerintah bahkan menyebut puncak arus mudik tahun ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah di Indonesia.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memperkirakan perputaran ekonomi saat mudik dan libur Lebaran kali ini mencapai Rp240,1 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 44,8 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Pihaknya mengasumsikan basis pengeluaran wisatawan dalam negeri saat mudik Lebaran periode 2019–2021 sekitar 1,94 juta. Maka dari itu, dapat diproyeksikan perputaran ekonomi naik dari angka estimasi awal Rp150 triliun ke Rp240,1 triliun.

Mengutip dari Bisnis.com, seorang Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan periode Lebaran 2023 akan memberikan dampak langsung bagi perekonomian daerah sebesar Rp50 triliun hingga Rp67 triliun.

Selain itu, menurutnya momentum Lebaran juga akan memberikan dampak tidak langsung, misalnya berkaitan dengan pembukaan kesempatan lapangan kerja, seperti di sektor perhotelan yang membutuhkan staff tambahan selama periode puncak Lebaran.

Sehubungan dengan peningkatan konsumsi masyarakat, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai bahwa hal ini dapat memberikan sumbangan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I dan II/2023.

Di samping dukungan ekspor yang mencatatkan kinerja positif, perkembangan konsumsi masyarakat juga membuat ekonomi pada kuartal I dan II/2023 menjadi lebih ekspansif. Pihaknya optimis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode ini mampu meampaui tingat 5 persen.

Di Masa Mudik 2023, Pergerakan Ekonomi Diproyeksikan Capai Rp240,1 Triliun

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini