Pemkab Mojokerto Anggarkan Rp250 Juta untuk Eskavasi Dua Istana Majapahit

Pemkab Mojokerto Anggarkan Rp250 Juta untuk Eskavasi Dua Istana Majapahit
info gambar utama

Pemkab Mojokerto akan melakukan ekskavasi lanjutan untuk situs cagar budaya di Bumi Majapahit. Hal ini menjadi upaya penyelamatan situs arkeologi tersebut seperti Situs Bhre Kahuripan (Desa Klinterejo-Sooko) dan Situs Sumur Upas (Desa Sentonorejo-Trowulan).

“Rencananya, untuk (ekskavasi) Sumur Upas antara bulan Juni-Juli. Untuk (Situs) Bhre Kahuripan (Klinterejo) kita menyesuaikan jadwalnya BPK XI Jatim,” ungkap Kabid Kebudayaan Disbudporapar Kabupaten Mojokerto Riedy Prastowo yang dimuat Radar Mojokerto.

Dirinya juga menjelaskan bahwa proses ekskavasi tahap VI tersebut juga akan digelar tengah tahun nanti. Hal ini, jelasnya bisa dilakukan tidak lama setelah ekskavasi dari Situs Sumur Upas.

Tapak Candi Hindu yang Terawat di Tengah Universitas Islam Yogyakarta

Pemkab Mojokerto telah menyiapkan anggaran untuk ekskavasi lanjutan. Diungkapkan oleh Riedy untuk dua situs tersebut Pemkab telah menyiapkan dana sekitar Rp250 juta dari APBD tahun 2023.

“Jadi dari anggaran Rp250 juta itu tidak sepenuhnya untuk ekskavasi saja. Tapi juga untuk bayar sewa lahan dan (honor) jupel itu,” bebernya.

Pentingnya nilai historis

Riedy menjelaskan bahwa alasan untuk melakukan ekskavasi kepada dua situs itu bukan tanpa pertimbangan. Pemkab Mojokerto mempertimbangkan pentingnya nilai historis dan keberlanjutan ekskavasi beserta temuan yang ada sebelumnya.

Situs Bhre Kahuripan atau Klinterejo misalnya, tim arkeolog dari BPK XI Jatim menemukan adanya sisa struktur altar dan mandala berbentuk Surya Majapahit. Hal ini jelasnya mengindikasikan kompleksitas situs arkeologis peninggalan era Raja Hayam Wuruk itu.

“Untuk situs Sumur Upas ini struktur di sisi kanan dan kirinya sudah ditemukan dan lahannya baru saja dibebaskan. Tapi di antara Umpak Songo dan Sumur ini kan masih belum bisa diekskavasi. Untuk situs Bhre Kahuripan memang potensinya besar, di sini Pemda sangat mendukungnya,” tukasnya.

Situs Kota Rentang, Peradaban Maritim yang Tersisa dari Daerah Sumatra

Pada tahun lalu, Pemkab Mojokerto juga mengeluarkan anggaran hingga Rp350 juta untuk melakukan ekskavasi Situs Gamekan. Hal ini dilakukan karena tingginya nilai sejarah dari dalam situs tersebut.

Apalagi dalam ekskavasi sebelumnya, di bagian tengah situs tertimbun tanah di kedalaman dua meter dan ditemukan sebuah prasasti bertulis aksara Jawa. Benda berbentuk persegi enam itu ditemukan dalam kondisi patah.

“Situs Gamekan ini menjadi menarik karena lengkap dengan prasasti yang menjelaskan terkait situs ini. Kita tidak lagi mengira-ngira. Dan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK), itu bernilai sejarah tinggi,” tegas Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto, Norman Handhito.

Cagar budaya

Norman mengungkapkan nantinya situs yang mempunyai sejarah tinggi akan ditetapkan sebagai benda cagar budaya sesuai tingkatannya. Hal ini berdasarkan kajian BPK Wilayah XI Jatim.

“Jadi akan didaftarkan sesuai tingkatan situs itu. Tapi, saat ini kami fokus tuntaskan ekskavasinya dulu, baru ditetapkan sesuai peringkat dan ke depan baru bicara soal kepariwisataannya. Kita juga harus merawat untuk menaruh juru pelihara,” paparnya.

Tim Ahli Cagar Budaya Jawa Timur (Jatim) juga telah menyodorkan empat objek bangunan kuno untuk ditetapkan sebagai cagar budaya. Empat objek bangunan ini adalah makam etnis Tionghoa, dua gapura makam, rumah peninggalan pemerintah Belanda.

Desa Kalumpang, Tanah yang Menyimpan Jejak Leluhur Nusantara

Bila dikabulkan, keempat ODCB tersebut bisa menambah 13 objek yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya peringkat Kota Mojokerto yang ditetapkan dalam kurun waktu 2019-2021.

“Hasil koordinasi terakhir dengan provinsi informasinya secepatnya akan turun. Insya Allah bisa ditetapkan tahun ini,” papar Kepala Dikbud Kota Mojokerto Amin Wachid pada tahun 2022 lalu.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini