Situs Batujaya: Jejak Kegemilangan Pelabuhan Internasional Citarum

Situs Batujaya: Jejak Kegemilangan Pelabuhan Internasional Citarum
info gambar utama

Muara Citarum diyakini pernah menjadi pelabuhan internasional ketika kerajaan terbesar di Jawa Barat, Tarumanegara (4 Masehi - 8 Masehi) berkuasa. Tempat ini menjadi persinggahan bangsa-bangsa dunia untuk berdagang.

Hal itu disampaikan oleh Peneliti Cornell University, Oliver William Wolters yang menyebut dalam kitab Nan Chou I Wu Chih yang ditulis Wan Chen ada pelabuhan internasional bernama Ko-Ying atau Ka Iwang pada abad ke 3 di Jawa Barat.

“Pelafalan Ko-ying dan Ka-iwang diduga menjadi asal usul penamaan Karawang,” ucapnya.

Pemkab Mojokerto Anggarkan Rp250 Juta untuk Eskavasi Dua Istana Majapahit

Selain itu ada juga percandian Batujaya yang ditemukan pada 1985. Kompleks percandian batu bata yang memiliki 30 candi kecil ini berjarak sekitar 500 meter dari Sungai Citarum. Ada juga penemuan gerabah, cermin, gelang loklak dari China.

Arkeolog Hasan Djafar menduga ratusan barang itu dibawa menggunakan kapal besar yang bersandar di Pelabuhan Citarum. Sebagian buktinya dibawa dan disimpan oleh masyarakat di Kompleks percandian Batujaya.

“Batujaya muncul dari hasil perpaduan kebudayaan antara masyarakat pendatang dan warga setempat. Namun, Batujaya sepertinya bukan pusat pemerintahan Tarumanegara, melainkan bangunan peribadatan. Di tempat ini banyak disimpan barang-barang yang diperjualbelikan di Pelabuhan Ko-ying,” tutur Hasan.

Candi Buddha

Disebutkan Candi Batujaya dibangun pada abad 6 dan 7, lantas dilanjutkan pada abad 9 dan 10. Disebutkan oleh Hasan, Candi Batujaya menjadi candi Buddha tertua yang pernah ditemukan di Indonesia.

Kompleks percandian ini memiliki 30 situs candi dan tempat pemujaan. Beberapa candi besar yang sudah di ekskavasi adalah Candi Jiwa yang berbentuk bujur sangkar ukuran 19 meter x 19 meter serta Candi Blandongan yang berukuran 25,33 meter x 25,33 meter.

“Ada pengaruh tradisi Nalanda di India utara. Kebudayaan India itu datang sering banyaknya pendatang dari sejumlah negara lewat perdagangan di pantai utara Jabar,” ujar Hasan.

Tapak Candi Hindu yang Terawat di Tengah Universitas Islam Yogyakarta

Dari berbagai eksplorasi, ditemukan berbagai bukti sejarah penggunaan teknologi pembuatan candi yang canggih saat itu. Misalnya pembuatan batu bata menerapkan inovasi campuran sekam atau kulit padi.

Teknologi lain adalah stuko atau plester berwarna putih berbahan dasar kapur. Kapur diambil dari pegunungan kapur di Karawang selatan. Perbukitan tersebut masuk dalam Formasi Parigi yang terdiri dari batu gamping klastik dan batu gamping terumbu.

“Bahan dan kegunaannya disesuaikan dengan tujuan pengguna. Untuk melapisi tembok, arsitek mencampur kapur dan kulit kerang. Hal ini terkait dengan keberadaan candi di tepi pantai,” paparnya.

Budaya perairan

Penerapan mitigasi bencana telah terlihat dari usaha meninggikan halaman candi dan mengeraskan lantai dengan lapisan beton stupa guna menghindari banjir. Buktinya bisa dilihat dari reruntuhan Candi Segaran.

“Arsiteknya sudah mengetahui risiko banjir apabila hidup di sepanjang sungai dan muara Citarum.

Dikatakan oleh Hasan, keterkaitan erat antara Batujaya dan pelabuhan di muara Citarum sempat menimbulkan perdebatan. Pasalnya kini Candi Batujaya berada 5-6 kilometer dari garis pantai laut Jawa.

Mengenal 11 Cagar Budaya Nasional Baru di Indonesia

Dikatakan telah terjadi transgresi (penambahan muka air laut) dan regresi (penurunan muka air laut) dihitung dari 7.000 tahun lalu hingga tahun 1983. Sejak tahun 1983, candi itu telah berada pada ketinggian 2 mdpl.

“Jika dieksplorasi lagi, yang menarik adalah kemungkinan adanya kanal mengelilingi layaknya bangunan suci kuno. Jika benar, semakin nyata bukti bahwa air, sungai, dan laut adalah identitas utama masyarakat Batujaya,” kata arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Youndri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini