Situs Sekaran, Bangunan Suci yang Berada di Tengah Proyek Jalan Tol

Situs Sekaran, Bangunan Suci yang Berada di Tengah Proyek Jalan Tol
info gambar utama

Penemuan sejumlah benda purbakala di jalur Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur pada 2019 telah menyingkap sebuah misteri mengenai Situs Sekaran. Cagar budaya itu dipercaya sebagai bangunan suci pada masa pra-Majapahit.

Arifin, seorang warga di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur menaburkan mata uang kuno di atas meja rumahnya. Tidak diketahui berapa nominal uang temuannya yang pasti rata-rata sudah berkarat.

Situs Batujaya: Jejak Kegemilangan Pelabuhan Internasional Citarum

Selain koin, juga ada pecahan gerabah menyerupai leher kendi juga dia tunjukkan. Begitu pula perhiasan yang menyerupai anting tanpa pengait. Benda-benda itu, jelas Arifin ditemukannya secara bertahap di jalur proyek Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi V.

Dirinya bercerita ada tetangganya yang telah menjual koin serupa ke pedagang dari luar daerah seharga Rp450.000 untuk dua genggam. Sementara itu dirinya memilih menyimpannya untuk koleksi.

“Kalau emas ini sudah sudah ditawar Rp4 juta, tetapi saya tidak berikan,” katanya yang dimuat Kompas.

Buat penasaran

Karena penemuan itu, banyak orang mulai mendatangi lokasi tersebut. Mereka penasaran atau sekadar ingin tahu, tetapi lebih banyak yang berburu benda serupa. Hal ini membuat Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur di Mojokerto turun tangan.

Sebelum ekskavasi, Jasa Marga lebih dulu menghentikan pekerjaan tol di lokasi situ. Hal ini dilakukan setelah mata ekskavator mengikis benda berupa struktur batu bata yang tertimbun gundukan tanah di sisi barat badan jalan tol.

BPCB kemudian melakukan ekskavasi sejak 12 Maret 2019 di tempat yang dinamakan Situs Sekaran ini. Di luar itu, BPCB melakukan sosialisasi kepada warga tentang upaya pelestarian, termasuk ganti untung kepada benda yang ditemukan masyarakat.

Pemkab Mojokerto Anggarkan Rp250 Juta untuk Eskavasi Dua Istana Majapahit

Dari hasil ekskavasi menyatakan batu bata di Situs Sekaran memiliki ukuran rata-rata lebih besar dibandingkan dengan batu bata di Trowulan, Mojokerto yang diyakini sebagai peninggalan Majapahit.

Dalam ukuran sentimeter, batu bata di Sekaran berukuran 38 x 25 x 8,35 x 2 x 7 dan 32 x 23 x 6, sementara di Trowulan ukurannya 30 - 32 x 6-7 x 18-20-23. Perbedaan ukuran ini jadi salah satu pertimbangan bahwa bangunan ini ada sebelum Kerajaan Majapahit.

“Kalau temuan koin sementara ini mengarah ke Singasari. Selain koin, ditemukan juga porselen yang didominasi dari Dinasti Song. Yang sezaman di abad ke-10 hingga ke-14,” kata arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho.

Bangunan suci

BPCB juga mempunyai hipotesis bahwa Situs Sekaran merupakan bangunan suci pra-Majapahit. Hal ini merujuk dari struktur yang menyerupai altar, ada juga pondasi gapura paduraksa sebagai tempat keluar dan masuknya orang.

M Dwi Cahyono, sejarawan Universitas Negeri Malang mengatakan pada masa lalu wilayah subarea timur Malang merupakan daerah pemerintah setingkat watak, dengan kepala pemerintahan seorang rakai, yakni Rakai Tugaran.

Tapak Candi Hindu yang Terawat di Tengah Universitas Islam Yogyakarta

Begitu pula pada abad ke 14, di dekat Sekarpuro terdapat kerajaan bawahan (vasal) dari Majapahit yang bernama Kabalan, selain Tumapel yang berada di utara. Pada masanya, Kabalan terkenal sebagai penghasil perhiasan tersohor di sisi timur Gunung Kawi.

“Karena itu bisa dipahami jika temuan pada situs Sekaran, termasuk gerabah dan mata uang kuno, ada petunjuk jejak-jejak abad ke 10 yang membentang sampai abad ke-15. Memang belum ditemukan adanya angka tahun di sana, tetapi dugaan ke arah sana memungkinkan,” ujarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini