Alasan Holistik Tingginya Kepedulian Indonesia terhadap Palestina

Alasan Holistik Tingginya Kepedulian Indonesia terhadap Palestina
info gambar utama

Pernahkah Kawan GNFI terpapar konten yang berisi kabar kondisi Palestina yang didistribusikan oleh akun lembaga tertentu di media sosial? Bila iya, berapa kali Kawan menjumpainya? Perlu Kawan sadari bahwa adanya distribusi informasi terkait Palestina yang diiringi dengan ajakan untuk berdonasi dari berbagai akun lembaga tertentu merupakan salah satu wujud kepedulian Indonesia terhadap Palestina.

Faktanya, ada banyak lembaga di Indonesia yang menyatakan kepeduliannya terhadap Palestina. Baik itu lambaga yang berasal dari pemerintah (government organization) maupun lembaga yang bersifat bukan pemerintah (NGO). NGO atau non-govermental organization merupakan lembaga nirlaba yang bergerak dengan misi lingkungan, sosial , pun kemanusiaan.

Lembaga - lembaga sebagai wujud kepedulian Indonesia terhadap Palestina ini memiliki pergerakan bantuan berupa: donasi logistik, wakaf bangunan, hingga distribusi informasi. Distribusi informasi ini merupakan wujud gerak untuk mencerdaskan publik mengenai isu Palestina yang akurat. Menyebarkan berita terkini kondisi Palestina sehingga bantuan kemanusiaan untuk negara yang sedang terjajah ini bisa terselenggara secara maksimal.

Namun demikian, terkadang terdapat pemikiran dari segelintir orang yang menyatakan bahwa apakah alasan Indonesia untuk sangat peduli terhadap Palestina? Padahal di negeri sendiri saja masih banyak masalah. Masalah di negeri Indonesia masih sangat kompleks dan belum selesai, baik itu kemiskinan, kesehatan, pendidikan, kelaparan, dan lainnya.

Ribuan Warga AS Kunjungi KBRI Buat Belajar Budaya Nusantara

Nah, supaya ada input pandangan baru, penting bagi kita untuk mengetahui alasan kepedulian Indonesia terhadap Palestina. Berikut adalah beberapa alasan kuat bagi bangsa Indonesia, baik pemerintah maupun bukan pemerintah untuk terus mengawal isu Palestina hingga mencapai kedamaian dan kemerdekaan hak warga negaranya. Berikut adalah alasan kuatnya kepedulian Indonesia terhadap Palestina!

Sudut Pandang Sejarah

Founding Father Indonesia, yaitu Ir. Soekarno pernah mengelukan kalimat yang berbunyi, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Sebagai warga negara yang budiman, tentu kita paham akan kalimat ini. Kalimat ini membawa perbendaharaan makna bahwa sudah semestinya setiap individu mengerti bahwa setiap kondisi bersifat repetitif (mengulang) dan dari repetisi kondisi ini bisa diambil refleksi, evaluasi, dan penentuan kebijakan pada inovasi.

Muhamad Amin Al Husaini
info gambar

Sebagai contoh konkritnya, melansir Adararelief, pada saat rakyat Indonesia berjuang untuk meraih kemerdekaan dengan mencari pengakuan kedaulatan dari negara lain, maka pada saat itu Palestina berdiri di garda depan sebagai pionir untuk mengakui. Tahukah Kawan, pada saat itu Palestina pun masih berjuang mengatasi imperialis zionis dan Inggris yang merongrong mencaploki wilayah Palestina.

Sejarawan mencatat juga bahwa pengusaha Palestina bernama Muhammad Ali Taher kala itu menyerahkan seluruh kekayaannya sebagai wujud kepedulian terhadap bangsa Indonesia untuk segera mencapai kemerdekaannya. Ketulusan ini terlihat tatkala Muhammad Ali Taher menyerahkan hartanya tanpa meminta tanda bukti atau embel-embel syarat lain.

Pengakuan Palestina kala itu diusahakan tersebar secara luas terbukti dari usaha tokoh Palestina bernama Muhammad Amin Al Husaini yang mendeklarasikan “selamat” kepada Indonesia. Deklarasi ini disiarkan melalui siaran radio berbahasa Arab yang bertempat di Berlin, Jerman.

Masakan Padang Jadi Menu Favorit di Festival Kuliner Filipina

Sudut Pandang Kemanusiaan

Pemahaman akan permasalahan di Palestina yaitu permasalahan ini bukanlah didasari pada konflik wilayah, melainkan konflik politik. Konflik politik yang berasal dari janji Inggris untuk memberikan kediaman kepada pengungsi zionis Israel. Konflik ini menekan Palestina sebagai pemilik asli wilayah untuk menderita dengan eksodus, penahanan tanpa alasan, bombardir besar-besaran, juga pembatasan hak baik itu sekolah, makan, meningkatkan sumber daya, dll.

Mengutip dari The IMEU (Institute of Middle East Undersatnding), per April tahun 2023 ini saja zionis Israel membom Gaza dengan korban empat keluarga termasuk empat anak dan satu orang dokter gigi. Paginya mereka membunuh dua warga Palestina tanpa alasan logis. Hal yang perlu Kawan garis bawahi bahwa jumlah ini ada di satu hari di bulan April. Terbayang bukan banyaknya korban kemanusiaan tanpa salah yang sudah berguguran. Kejahatan kemanusiaan ini tidak memandang anak kecil, warga sipil, perempuan hamil, tenaga kesehatan, jurnalis, tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, dll.

Kemanusiaan
info gambar

Dengan fakta miris demikian, kepedulian Indonesia terhadap Palestina terlihat dari keseriusan pemerintah yang berbicara dalam diskusi G20 untuk konsisten mengangkat isu Palestina dan negara termarginal lain. Dalam laman Kemenelu RI , ia mengatakan bahwa perang dan konflik senantisa membawa kesengsaraan bagi umat manusia. Oleh karena itu ketidakadilan harus segera diakhiri

Sudut pandang Politik

Tertuang dalam Pembukan UUD 1945 yang berbunyi, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” Ini yang menjadi sikap atau pendirian bangsa Indonesia bahwa bangsa ini tidak menghendaki adanya ketidak adilan di muka bumi termasuk dalam kasus ini adalah kolonialisasi zionis di Palestina.

Pendirian ini semakin kokoh dengan penguatan tujuan bangsa Indonesia dalam alinea empat pembukaan UUD 1945. Pendirian tersebut berbunyi, “Serta ikut menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”

Sudut pandang Akidah

Mengutip dari laman Pemerintah Indonesia, mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam yaitu sekitar 207 juta penduduk. Sebagai pemeluk Islam tentu saja paham akan konsep takaful atau saling meringankan. Umat islam bagai satu tubuh, bila ditemukan sakit pada bagian tertentu, maka bagian lain akan beringsut menyembuhkan.

Al Quds
info gambar

Palestina adalah tempat dimana Masjidil Aqsa berada. Masjidil Aqsa dalam sejarah Islam menjadi tempat bermakna bagi peristiwa Isra’ Mi’raj. Singgah Rasulullah SAW menjadi imam para malaikat dan nabi sebelum meneruskan Mi’raj. Dengan hal ini, tentu saja umat muslim tidak menghendaki bila wilayahnya dihancurkan dengan ketidakadilan dan paksaan. Masjidil Aqsa begitu berarti sebab merupakan kibat pertama umat Islam, satu dari tiga masjid berkedudukan utama, hingga negeri para nabi dalam Islam.

Dua Nama Kota Terbesar Vietnam: Ho Chi Minh City, atau Saigon?

Alasan-alasan di atas sekaligus menjadi dasar kuat untuk berpikir secara holistik dan komprehensif mengenai alasan tingginya kepedulian Indonesia terhadap Palestina. Bila bisa menolong dan membantu semua (negeri sendiri dan perdamaian Internasional), mengapa harus memilih salah satu? Begitu kiranya untuk memantik konsep kepedulian secara holistik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini