Kolam Air Panas Sampuraga: Legenda Malin Kundang dari Tanah Mandailing

Kolam Air Panas Sampuraga: Legenda Malin Kundang dari Tanah Mandailing
info gambar utama

Sampuraga menjadi cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun di masyarakat Sumatra Utara (Sumut), khususnya Mandailing. Sosok Sampuraga layaknya Malin Kundang yang tidak mengakui keberadaan ibunya.

Dimuat dari Detik, kisah ini bermula saat Sampuraga hidup di Padang Bolak atau yang kini dikenal dengan nama Padang Lawas Utara. Dirinya tinggal bersama ibunya yang sudah berstatus janda.

Pada suatu hari, Sampuraga meminta izin kepada ibunya untuk merantau ke daerah Mandailing. Setelah merantau ternyata hidup Sampuraga pun berhasil dan dirinya pun hidup berkecukupan.

Misteri Situs Kedungboto, Batu Berundak yang Pernah Jadi Petilasan Wali Songo

Dia pun ingin menikah dengan saudagar kaya raya di daerah Mandailing. Ketika pesta pernikahan dilangsungkan, sang ibu datang untuk melihat sang anak. Namun Sampuraga tidak mengaku sang ibu bahkan sampai mengusir.

Sang ibu kemudian menangis dan memohon kepada Sang Pencipta agar memberikan balasan atas perbuatan Sampuraga. Akhirnya Sang Pencipta mengabulkannya dengan menurunkan gempa yang suhul oleh masyarakat.

Selain gempa, turun juga hujan yang tak berkesudahan. Beberapa hari setelah reda, penduduk desa menemukan onggokan tanah dan batu kapur yang dari bawahnya muncul air panas.

Jadi pemandian air panas

Kini air panas tersebut sudah berbentuk waduk dan diberi warga nama Sampuraga. Tempat ini merupakan objek wisata kolam air panas yang terletak di Desa Sirambas, Kecamatan Panyabungan Barat, Mandailing Natal, Sumut.

Selain kolam air panas, ada juga sungai yang mengalir di sekitar lokasi untuk mandi. Menurut dr Erond L Damanik, dosen Antropologi Unimed kisah legenda tersebut mempunyai makna yang mendalam.

“Sebenarnya kisah memberikan makna supaya setiap anak jangan pernah merasa malu kepada ibunya, bagaimanapun kondisinya dia tetap ibu yang harus kita hargai,” paparnya.

Mitos Buk-Buk Neng, Tradisi yang Bisa Temukan Orang Hilang di Mojokerto

Edmond melanjutkan bahwa kisah yang hampir mirip dengan Sampuraga banyak tersebar di setiap daerah dengan nama-nama berbeda. Tetapi sebenarnya memiliki makna yang sama tentang bagaimana sikap anak kepada ibunya.

“Kisah seperti ini banyak, seperti Malin Kundang di Sumbar, batu yang di pinggir laut itu diyakini sebagai bentuk wujud Malin Kundang, ada juga di Simalungun dan di Toba,” kata Erond.

Jadi objek wisata

Berdasarkan legenda tersebut, kolam air panas ini menjadi objek wisata favorit bagi masyarakat sekitar. Selain karena penasaran dengan cerita Sampuraga, para wisatawan pun ingin menikmati pemandian air panas.

Suhu airnya berkisar antara 90-100 derajat celcius. Wisatawan pun dapat melihat air panas berbuih dengan aman dan nyaman di balik pagar yang telah dibuat. Tempat ini kini dikelola sebagai objek wisata Sampuraga.

Cerita Tragis Putri Pukes yang Kini Jadi Objek Wisata Andalan Warga Aceh

Ternyata legenda Sampuraga tidak hanya tersiar di Sumut, namun juga sampai ke wilayah Kalimantan. Berbeda dengan di Sumut, di Kalimantan Sampuraga adalah nama dari sebuah bukit batu.

Tetapi sama dengan di Sumut, Sampuraga di Kalimantan pun dikutuk menjadi sebuah bukit batu karena durhaka kepada ibunya. Kini Bukit Batu Sampuraga pun menjadi objek wisata masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini