Mengapa Gunung Rinjani menjadi Favorit Pendaki?

Mengapa Gunung Rinjani menjadi Favorit Pendaki?
info gambar utama

Halo Kawan GNFI, apakah Kawan termasuk pribadi yang senang mendaki gunung? Kalau iya, maka artikel ini bisa menjadi referensi pengetahuan. Kalau pun tidak, maka setidaknya Kawan mengetahui akan keindahan alam Indonesia yang menakjubkan. Penulis akan mengelaborasi mengenai pesona Gunung Rinjani sebagai gunung dengan bentang keindahan alam yang menakjubkan.

Sebagai awal, mari kita kenali lokasi dan karakteristiknya. Berdasarkan informasi dari laman Kabupaten Lombok Timur , Gunung Rinjani berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung Rinjani masuk dalam kategori gunung berapi dengan ketinggian sekitar 3.726 mdpl. Keindahan pemandangan Gunung Rinjani menjadi alasan pendaki menjadikannya destinasi favorit.

Mengutip laman Indonesia Kaya, Gunung Rinjani in masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani dengan luas 76.000 hektar dengan pesona hutan dan semak belukar yang mengelilingi. Referensi untuk mencapai gunung ini, yaitu: jalur darat, pengunjung dapat menggunakan bus yang dilanjutkan dengan menyebrang selat menggunakan kapal feri. Jalur udara, pengunjung dapat menaiki pesawat terbang.

Sempat di-mention mengenai alasan pendaki menjadikan Gunung Rinjani sebagai destinasi favorit adalah karena bentang keindahan alamnya. Nah, seperti apa sajakah keindahan yang ada di Gunung Rinjani ini? Berikut adalah penjelasannya.

Baca juga: Solo dan Misinya untuk Jadi Pusat Tari Dunia

1. Pesona Keindahan Puncak Gunung Rinjani yang Memukau

Mengutip dari laman Ensiklopedia Dunia dari Universitas STEKOM, puncak Gunung Rinjai menjadi tujuan sebagian besar pendaki. Pendaki dapat menikmati keindahan bentang alam dan awan dari ketinggian nomor tiga di Indonesia yaitu 3.762 mdpl.

Danau Segara Anak
info gambar

Melansir Kompasiana.com, puncak dari Gunung Rinjani ini bernama Puncak Segara Anak, sebuah puncak yang berbentuk danau yang terletat di dasar kawah gunung berapi. Keindahan dan keunikan ini menjadi daya tarik bagi para pendaki.

2. Terletak di Garis Wallace

Berdasar informasi dari Liputan6.com, Gunung Rinjani secara geografis terletak di garis Wallace. Hal ini menjadikan Gunung Rinjani kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Diantaranya: bunga edelweiss, lutung budeng, kijang, burung kolibri, hingga trenggiling.

Baca juga: Menjelajahi Museum Terbuka Terbesar di Dunia: Sejarah & Hantu Tradisional di Ancient City

3. Merupakan Wisata berbasis Ekologi

Apa itu ekologi? Menurut KBBI, ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya). Nah, pengelolaan wisata Gunung Rinjani yang eco-friendly menjadikannya destinasi yang ramah lingkungan. Pengelolaan ini terbukti dengan berdirinya Rinjani Trek Center dan Rinjani Information Center sebagai pusat informasi dan petunjuk berkaitan dengan Gunung Rinjani.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di sekitar Gunung Rinjani antara lain: trekking, pendakian, berkeliling di sekitar Danau Segara Anak, menikmati keindahan air terjun yang ada di Gunung Rinjani. Adapun rekomendasi waktu yang bisa menjadi referensi untuk berwisata ke Gunung Rinjani yaitu pada Bulan April hingga Oktober atau di musim kemarau.

Mengapa musim kemarau menjadi musim yang direkomendasikan untuk berwisata ke Gunung Rinjani? Hal ini karena cuaca pada musim tersebut lebih cerah dan tidak hujan. Kondisi ini sangat cocok bagi para pendaki sebab track pendakian tidak licin. Namun, apabila Kawan ingin mengunjungi pada musim penghujan harap berhati-hati dan pastikan didukung dengan persiapan dan perlengkapan yang memadai.

Baca juga: Kawa Daun Khas Sumatra Barat, Minuman Olahan Tanaman Kopi yang Bukan Kopi

Sebagai informasi tambahan, keindahan Gunung Rinjani yang memukau ini pernah dicantumkan dalam mata uang Indonesia, lho. Berdasarkan informasi dari Liputan6.com, pada tahun 1998 pemerintah Indonesia mengeluarkan mata uang pecahan Rp10.000 dengan gambar Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini