Merdeka Belajar Kampus Merdeka Buka Peluang Kolaborasi dengan Inggris

Merdeka Belajar Kampus Merdeka Buka Peluang Kolaborasi dengan Inggris
info gambar utama

Program Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada episode kedua dari Merdeka Belajar terus ditingkatkan dalam kualitas dan skala melalui kolaborasi lintas sektor.

Bersumber dari keterangan tertulis dalam situs Kemendikbudristek, dalam kunjungan ke London, Mendikbudristek Nadiem Makarim memperkenalkan program Kampus Merdeka kepada perwakilan perguruan tinggi dan industri dari Britania Raya.

Pada kunjungan bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London dan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia, Kemendikbudristek mengadakan Briefing Forum pada hari Selasa (9/5) sebagai forum bagi perguruan tinggi dan industri di Britania Raya untuk mempelajari lebih lanjut program Kampus Merdeka dan peluang kolaborasi yang dapat dijajaki lebih lanjut.

Menteri Nadiem Makarim menjelaskan lima kebijakan utama dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk mendukung transformasi sistem pendidikan tinggi.

Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain adalah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu tahun, memberikan dana yang setara untuk kolaborasi penelitian dan akademik, program visiting scholar, beasiswa sarjana dan pascasarjana, serta mendirikan kampus internasional di Indonesia.

Selain itu, Mendikbudristek memperkenalkan program-program belajar di luar kampus seperti magang dan studi independen yang fokus pada kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri.

“Jika sebelumnya banyak rekan-rekan dari industri yang mengeluh dengan kualitas lulusan perguruan tinggi, sekarang kami mendorong industri yang menjadi mentor bagi para mahasiswa,” tegas Menteri Nadiem.

Beasiswa Pendidikan Indonesia Sudah Dibuka, Inilah Detail Programnya

Mendikbudristek turut mengundang para perwakilan perguruan tinggi di Britania Raya untuk menjadi kampus penyelenggara program IISMA yang telah memberikan kesempatan bagi lebih dari 3.500 mahasiswa untuk belajar di 117 kampus kelas dunia selama dua tahun terakhir.

Nadeim juga menjelaskan besarnya potensi Indonesia sebagai lahan riset, terutama untuk bidang-bidang yang menjadi prioritas seperti green economy, blue economy, pariwisata, teknologi digital, dan infrastruktur kesehatan, dan menawarkan program Visiting Scholar.

Yang mana, ini Dalam kegiatan yang diadakan di One Great George Street, Mendikbudristek menjelaskan tentang perluasan program beasiswa LPDP yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek sebagai bagian dari program Merdeka Belajar episode ke-10.memungkinkan pertukaran ilmu lintas negara melalui kegiatan seperti menjadi dosen tamu, melatih pengajar di Indonesia, menulis artikel ilmiah bersama, menjadi peer reviewer, mengembangkan modul pembelajaran, dan menjadi supervisor untuk mahasiswa pascasarjana.

Dalam kegiatan yang diadakan di One Great George Street tersebut, Mendikbudristek menjelaskan tentang perluasan program beasiswa LPDP yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek sebagai bagian dari program Merdeka Belajar episode ke-10.

“Selama ini belum banyak mahasiswa Indonesia yang berkuliah di kampus kelas dunia bukan karena mereka tidak memiliki kemampuan yang mumpuni. Tantangannya adalah kebutuhan akan dana yang besar untuk pendaftaran dan uang kuliah. Oleh karena itulah kami melakukan perluasan beasiswa untuk jenjang sarjana sebagai solusi atas kesenjangan tersebut,” papar Mendikbudristek.

Menteri Nadiem Makarim juga memperkenalkan program Beasiswa Indonesia Maju yang ditujukan untuk calon mahasiswa dengan prestasi akademik dan non-akademik. Ia juga mengundang perwakilan perguruan tinggi yang hadir untuk mempertimbangkan pendirian kampus cabang di Indonesia.

Nadiem menutup paparannya dengan menegaskan bahwa Kemendikbudristek berusaha untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui terobosan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

“Kami ingin mengirim sebanyak mungkin mahasiswa akademik dan vokasi Indonesia ke kampus-kampus dan industri kelas dunia, dan pada saat yang sama juga mengundang sebanyak mungkin kampus dan industri kelas dunia untuk menjadi mitra kami,” simpul Mendikbudristek.

Pertamina Foundation Kembali Membuka Beasiswa Sobat Bumi Tahun 2023

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini