Morning Person, Sebuah Gaya Hidup Produktif dan Berkualitas

Morning Person, Sebuah Gaya Hidup Produktif dan Berkualitas
info gambar utama

Halo Kawan GNFI! Bagaimana aktivitasnya? Tahukah Kawan, pemilihan waktu dalam beraktivitas berpengaruh pada skala produktivitas dan kualitas kegiatan yang dilakukan, lho. Nah, dengan referensi tulisan ini, kamu bisa mulai memetakan untuk lebih bijak dalam mengelola setiap detik untuk mengoptimalkan hasil dari aktivitas yang dilakukan.

Salah satu gaya hidup untuk mendukung produktivitas dan kualitas aktivitas dikenal dengan morning person. Apa itu morning person? Mengutip dari laman Merriam Webster, morning person bermakna seseorang yang menyukai bagian awal hari, seseorang yang memiliki energi paling banyak di pagi hari. Vibes yang sama juga dinarasikan Cambridge Dictionary yang memaknai morning person dengan seseorang yang merasa terjaga dan penuh energi di pagi hari.

Baca juga: Cerita Masyarakat Mentawai yang Bergembira ketika Datang Gempa

Sebagai pola hidup, morning person ini teruji secara science memiliki beberapa manfaat. Melansir dari halaman Insider, setidaknya ada tujuh manfaat yang bisa didapatkan ketika menerapkan konsep morning person, antara lain:

1. Memiliki Tidur yang Berkualitas

Individu yang menerapkan morning person biasanya akan menentukan jadwal tidur dan bangun yang sesuai dengan kebutuhan badan masing-masing. Dengan demikian, mereka akan dapat mengantisipasi kurang tidur yang menyebabkan badan lesu. Studi dari 23andMe mengungkapkan bahwa orang dengan pola morning person berada pada presentase 20% mengeluh insomnia dibandingkan orang yang menerapkan tidur malam yaitu 40%.

2. Mental Health Lebih Terjaga

Morning person mendukung setiap individu untuk disiplin dalam menerapkan waktu tidur dan bangun. Dengan demikian, tubuh dapat istirahat dengan cukup di malam hari untuk menyiapkan aktivitas di pagi hari.

Mengutip informasi dari Alodokter, begadang mendukung beberapa kondisi tidak baik dalam tubuh seperti penurunan fungsi otak, mudah lupa, penduaan dini, peningkatan berat badan, dan lain-lainnya. Hal ini bila terus menerus dilakukan akan berpengaruh juga pada kesehatan mental. Mengapa? Sebab badan tidak lagi bisa optimal dalam beraktivitas dan potensial membentuk beban pikiran.

Baca juga: Ketika "Good looking" Lebih Dihargai di Indonesia

3. Dapat Menurunkan Risiko Diabetes dan Sindrom Terbalik

Disebutkan dalam Insiderbahwa ada sebuah study yang mengambil subjek paruh baya dari Korea. Study ini memperlihatkan adanya indikasi bahwa orang yang bangun terlambat memiliki kemungkinan sakit seperti diabetes dan sindrom terbalik. Namun demikian, ini juga ada faktor pola hidup tidak sehat. Malam hari yang seharusnya digunakan untuk mengistirahatkan tubuh (termasuk penceranaan) namun digunakan untuk ngemil snack manis dan berlemak jahat.

4. Kemunginan Turunnya Berat Badan

Turun Berat Badan Foto: Pixabay
info gambar

Hal ini berkaitan dengan aktivitas keluar yang dilakukan oleh orang yang menerapkan morning person. Sebuah studi dari 23andMe yang diterbitkan di Nature Communication menyimpulkan bahwa pada 2014 orang yang terpapar sinar matahari pagi memiliki BMI lebih rendah. Mengutip dari laman Hellosehat.com , BMI ((body mass indeks) atau indeks massa tubuh merupakan pengukuran yang digunakan untuk menentukan golongan berat badan sehat dan tidak sehat.

5. Potensi untuk Lebih Kreatif

Mengutip laporan dari The Healthy, orang yang menerapkan morning person akan mendapatkan manfaat insight di pagi hari. Hal ini diperkuat dengan narasi dalam Harvard Business Review bahwa orang-orang akan cenderung lebih pintar dan kreatif, memiliki selera humor, dan lebih terbuka bila memanfaatkan waktu pagi.

Baca juga: Rahmah El Yunusiyah, Sosok Teladan Optimalisasi Peran Perempuan Indonesia

6. Lebih bahagia

Bahagia Foto: Pixabay
info gambar

Peneliti dari University of Toronto dalam Laporan The Healthy menyurvei 700 individu mengenai kebiasaan tidur, suasana hati, kesehatan, dan pertanyaan lainnya. Dari hasil penelitian ini ditemukan, individu yang terbiasa bangun pagi mengalami peningkatan perasaan bahagia hingga 25%. Perasaan ini tentu saja akan berpengauh pada produktivitas dan kualitas kerja. Bagaimana bisa? Tentu saja sebab mood yang baik menjadikan diri lebih semangat dan mood yang buruk cenderung membuat diri lesu.

Tips agar bisa bangun di pagi hari dari Neurosciencenews.com antara lain: tentukan waktu ideal bangun, jangan menekan tunda pada alarm, cari aktivitas menyenangkan untuk dilakukan di pagi hari, jangan stress, dan konsisten. Nah, penjelasan di atas merupakan detail penjabaran mengenai morning person. Bagaimana menurut Kawan?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini