Jelajah Pulau Tidung, Primadona Wisata bagi Warga Jakarta Lepas Suntuk

Jelajah Pulau Tidung, Primadona Wisata bagi Warga Jakarta Lepas Suntuk
info gambar utama

Beberapa tahun belakangan, Pulau Tidung menjadi salah satu primadona pariwisata di Kabupaten Kepulauan Seribu. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta membuatnya mudah dicapai dengan kapal dari Muara Angke atau Marina Ancol.

“Hal ini ditambah keindahan alamnya yang memesona, tempat ini cocok menjadi pelarian dari rutinitas sehari-hari,” papar Medina Nusrat dan Fransisca Romana Ninik dalam Wisata Ibu Kota: Terjerat Moleknya Pulau Tidung yang dimuat Kompas.

Media menyebut perairan sekitar Pulau Tidung menjanjikan pengalaman yang menarik sekaligus menyenangkan. Hamparan pasir putih, air laut yang jernih serta keanekaragaman terumbu karang dan ikan membuat pengunjung betah menghabiskan hari di sana.

Pulau Sebira, Daratan yang Menyendiri di Pelupuk Cakrawala Ibu Kota

Hal ini ditambah fasilitas permainan air seperti banana boat, donut boat, atau jet ski, yang turut memeriahkan wisata Pulau Tidung. Bahkan hanya sekadar bersepeda keliling pulau dan melihat dari dekat kehidupan penduduknya pun tak kalah menyenangkan.

“Di sini airnya jernih. Kami bisa berenang sepuasnya. Snorkeling-nya juga seru. Sunset (matahari terbenam)-nya indah. Permainannya asyik. Ikan bakarnya enak,” tutur Sylvia, karyawan swasta dari Jakarta.

Mulai menggeliat

Pelaku pariwisata di Pulau Tidung mengutarakan bahwa kegiatan wisata mulai menggeliat sekitar tahun 2010. Dari kunjungan yang awalnya hanya puluhan orang, sepanjang tahun 2014 pengunjung Pulau Tidung mencapai 3 juta orang.

Biasanya mereka akan datang pada akhir pekan dan hari libur nasional. Pada akhir pekan atau libur panjang, biasanya pengunjungnya bisa mencapai 5.000 orang. Padahal penduduk pulau itu hanya sekitar 4.000 orang.

Amsir, salah satu perintis wisata Pulau Tidung mengungkapkan bahwa bibit wisata maritim Pulau Tidung sudah tumbuh sejak 1999. Ketika itu setiap akhir pekan ada 50-100 pengunjung dari Jakarta ke Pulau Tidung untuk snorkeling.

Desa Laguna Pulau Seribu: Keindahan Alam dan Kearifan Lokal

Dia dan teman-temannya merancang paket wisata dua hari satu malam yang lengkap. Setiap paketnya meliputi penginapan, makan empat kali, angkutan kapal pergi-pulang Jakarta-Pulau Tidung, dan beragam permainan.

“Setiap kami hitung, agar hemat, paket wisata ini harus kelompok, 5-10 orang, sehingga bisa diperoleh biaya wisata Rp350.000 per orang,” katanya.

Mengubah perekonomian

Lurah Pulau Tidung kala itu, Mashud Hamid menjelaskan pariwisata mengubah sedikit demi sedikit perekonomian warga Pulau Tidung menjadi lebih sejahtera. Dahulu sebelum munculnya geliat pariwisata mayoritas masyarakat berprofesi sebagai nelayan.

“Sebelum tahun 2010, nelayan di sini masih sekitar 60-70 persen dari jumlah penduduk. Sekarang sebagian besar warga bergerak di pariwisata,” katanya.

Bahasa Orang Pulo, Bahasa Lokal Kepulauan Seribu yang Dipengaruhi Banyak Suku

Menurutnya berkah pariwisata ini harus dinikmati secara merata oleh segenap warga Pulau Tidung. Warga bisa mempunyai penginapan atau usaha makan minum, permainan air, penyewaan perahu/kapal atau menjadi pemandu wisata.

“Kami sedang siapkan aturan untuk pembentukan asosiasi pariwisata. Tarif paket wisata juga akan dibuat standar dan disesuaikan dengan paket yang diberikan,” paparnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini