7 Hal yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Resign, Wajib Baca!

7 Hal yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Resign, Wajib Baca!
info gambar utama

Apakah Kawan merupakan seorang pekerja dan ingin melakukan resign? Resign sendiri adalah keputusan pekerja untuk meninggalkan perusahaan yang ia naungi. Beberapa penyebab dari resign sebenarnya beragam, seperti perbedaan kultur perusahaan, toxic dengan rekan kantor, beban kerja yang tidak sebanding dengan benefit, dan sebagainya.

Nah, untuk melakukan resign, Kawan perlu melakukan sesuatu agar reisgn-mu tidak sia-sia atau negatif bagi perusahaan. Berikut beberapa hal yang perlu Kawan lakukan sebelum resign.

1. Cek Finansial Kawan

Jika Kawan ingin resign, pastikan Kawan mempunyai finansial yang cukup. Sebab, ketika Kawan resign, otomatis Kawan tidak mendapat penghasilan secara tetap. Kemungkinan besar akan ada gap untuk Kawan dalam mencari pekerjaan. Sementara, Kawan harus memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri ataupun keluarga.

Untuk itu, sebelum resign, pastikan tabungan Kawan cukup untuk beberapa waktu ke depan. Seminimalnya tabungan Kawan cukup untuk diri sendiri dan keluarga selama 1 tahun. Meskipun begitu, tabungan akan terasa boros apabila Kawan mengeluarkan untuk barang-barang yang tidak perlu. Maka dari itu, Kawan harus buat rencana keuangan selama 1 tahun.

Baca juga: 10 Alasan Logis Seseorang Resign, Kamu Juga? 

2. Tulis Surat Pengunduran Diri

Surat Pengunduran Diri

Menulis surat pengunduran diri memang harus menggunakan bahasa yang baik dengan alasan resign yang jelas. | Sumber: Pexels.com (Pixabay)

Tujuan dari pembuatan surat pengunduran diri untuk memastikan Kawan benar-benar keluar dari perusahaan. Dengan surat pengunduran diri, Kawan sudah tidak terikat lagi dengan kontrak kerja perusahaan.

Nah, untuk surat pengunduran diri, Kawan harus menuliskannya secara baik, ramah, dan jelas. Pada umumnya, struktur surat pengunduran diri hampir sama dengan struktur surat umum. Bedanya adalah konteks dari surat tersebut dan alasan Kawan keluar dari perusahaan. Pakailah bahasa yang formal dengan ejaan yang baik dan benar dalam penulisan surat, ya.

3. Buat Rencana Setelah Resign

Bayangkan Kawan resign, tetapi tidak memiliki rencana. Pastinya Kawan akan sulit untuk bertahan hidup. Ditambah, Kawan mungkin akan dipandang negatif oleh perusahaan.

Sebab, Kawan merusak kinerja perusahaan karena Kawan resign tanpa alasan yang jelas dan mendadak. Maka dari itu, sebelum mengajukan resign, pastikan Kawan membuat rencana setelah resign.

Nantinya, rencana tersebut bisa jadi alasan Kawan untuk melakukan resign kepada atasan di perusahaan. Diketahui, etika yang positif untuk mengajukan resign adalah satu bulan sebelum resign.

Dengan pemilihan waktu itu, Kawan bisa memanfaatkannya dengan membuat rencana yang terukur dan realistis.

Baca juga: Fenomena Resign di Momen Lebaran, Apa Penyebabnya?

4. Update CV dan Portofolio

Sebelum resign, pastikan Kawan memperbarui CV. Sebab, CV akan membantu Kawan dalam melamar pekerjaan selanjutnya. Ditambah, jika Kawan bekerja di kreatif, maka Kawan bisa menambahkan karya di perusahaan sebelumnya ke dalam portofolio.

Hal ini bisa menambah pengalaman sekaligus upgrading profil profesional Kawan. Apakah Kawan sudah memperbarui CV dan portofolio kawan?

5. Tinggalkan Kenangan Baik

Hal yang perlu diperhatikan ketika Kawan resign adalah rekan kerja. Perlu diingat, setelah resign, Kawan harus meninggalkan rekan kerja yang memang memiliki kenangan bersama.

Maka dari itu, sebelum resign, pastikan komunikasikan terlebih dahulu kepada rekan kerja. Lalu, Kawan baru mengomunikasikan kepada atasan/senior Kawan di perusahaan. Maka dari itu, mereka tidak merasa dikhianati karena Kawan yang tiba-tiba resign atau hilang tanpa jejak.

6. Beri dan Mohon Rekomendasi

Untuk mempercepat Kawan dalam mendapat pekerjaan baru, maka Kawan bisa meminta rekomendasi kepada rekan kerja/klien/atasan Kawan. Mereka akan menilai kinerja Kawan selama bekerja sama atau satu proyek tugas di perusahaan.

Sebagai imbalan, Kawan juga bisa membuat surat rekomendasi kerja kepada mereka. Nantinya, mereka juga akan menggunakan surat itu untuk keperluan lamaran kerja atau portofolionya.

7. Pelajari Exit Interview

Diketahui, exit interview adalah wawancara yang ditujukan kepada pekerja yang ingin resign. Nantinya, pihak HR akan mewawancarai Kawan tentang perusahaan beserta lingkungan kerjanya. Kawan juga berhak memberikan saran atau feedback kepada perusahaan agar sistem operasionalnya bisa lebih baik.

Maka dari itu, Kawan bisa mempelajari berbagai pertanyaan exit interview di internet. Hal ini untuk mempermudah Kawan dalam berkomunikasi terhadap pihak HR atau atasan.

Itulah beberapa hal yang harus Kawan lakukan sebelum resign. Dengan mempelajari ini, Kawan bisa resign dengan etika yang baik dan meninggalkan kesan positif bagi perusahaan sekaligus rekan kerja. Cobalahuntuk bersyukur menerima keadaan dan perubahan dalam diri.

Sumber: my-scorecard.com | jobstreet.co.id | glints.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini