Ragam Budaya dan Bahasa Indonesia Dikemas dalam Bentuk Lagu

Ragam Budaya dan Bahasa Indonesia Dikemas dalam Bentuk Lagu
info gambar utama

Indonesia dikenal dengan kekayaan bahasa dan budaya yang dimiliki. Ragam bahasa dan budaya Indonesia berasal dari banyaknya suku yang ada. Bahasa daerah sendiri merupakan bahasa yang digunakan sebagai lambang kedaerahan dan juga identitas sejarah suatu daerah.

Tentu, lagu juga bisa menjadi sarana yang indah untuk menggambarkan ragam budaya dan bahasa Indonesia. Melalui lirik, melodi, dan irama, lagu dapat mengungkapkan kekayaan budaya dan bahasa kita dengan cara yang kreatif dan menginspirasi. Berikut adalah beberapa contoh cara bagaimana ragam budaya dan bahasa Indonesia dapat dikemas dalam bentuk lagu:

Lirik yang Mencerminkan Kehidupan Sehari-Hari

Lagu-lagu dapat menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia, tradisi, dan keunikan budaya kita. Lirik dapat membahas topik-topik seperti keindahan alam, keragaman budaya, adat istiadat, atau cerita rakyat. Misalnya, lagu "Pulau Komodo" yang mencerminkan keindahan alam dan keunikan komodo sebagai hewan endemik Indonesia.

Baca juga:Voice of Bali Kenalkan Budaya Indonesia Lewat Paduan Suara di Korea Selatan

Lagu Hepeng

Hepeng merupakan lagu ciptaan Jebung yang menggunakan bahasa Batak dan unsur Batak pada musik videonya. Dalam bahasa Batak, Hepeng sendiri berarti uang. Dilansir dari idntimes.com, lagu ini diciptakan Jepung karena ingin membangun berbagai percakapan mengenai budaya Batak. Jebung terinspirasi dalam pembuatan musik videonya dari unsur-unsur disko, musik tahun 80-an, dan juga 90-an.

Hepeng
info gambar

Bandung dari Yura Yunita

Lagu Bandung diciptakan oleh Yura Yunita untuk memperkenalkan bahasa Sunda dan budaya Sunda. Dilansir dari parapuan.co, Yura Yunita juga memadukan instrumen musik modern dengan musik tradisional dalam lagu Bandung. Tak hanya dari segi instrumen musiknya, lirik lagu dan suara Yura Yunita pun sangat menampilkan kebudayaan Sunda yang penuh keramahtamahan dan sopan santun. Tujuan utama Yura adalah untuk mengenang kota Bandung dalam bentuk sebuah karya.

Baca juga:Berkarya Lewat Musik, 3 Musisi Indonesia Ini Buat Lagu Demi Suarakan Kepedulian Lingkungan

Ati Bolong

Dilansir dari cnnindonesia.com, Rara merilis single ini setelah mengumumkan bahwa ia akan memiliki proyek solo pada Oktober 2020. Meski merasa tahun 2020 bukan waktu yang tepat untuk melahirkan karya, ia tetap memulai proyek solo di bulan Oktober.

Ati Bolong adalah hasil daur ulang yang diaransemen oleh Rara Sekar dari sebuah tembang Jawa karya almarhum Ki Slamet Gundono, dalang wayang suket kelahiran Tegal. Lagu ini merupakan sebuah narasi transeden dunia anak mengenai kondisi batin dalam diri anak-anak. Pada musik videonya sendiri, terdapat babak reflektif seperti adegan wayang suket (rumput), dinosaurus, manusia purba, sampai lompatan menuju semesta.

Ndas Gerih

Pada penghujung tahun 2020 Denny merilis lagu baru yang berjudul Ndas Gerih. Lagu ini terbilang unik karena lirik lagu ditulis menggunakan 3 bahasa, yakni bahasa Jawa, Indonesia dan Inggris, dengan jumlah penonton lebih dari 30 juta dan menuai 27 ribu komentar. Tidak hanya itu, dilansir dari uinib.ac.id, visualisasi dalam video klip lagu tersebut sarat dengan nilai-nilai tradisi dan budaya lokal.

Lagu Ndas Gerih menampilkan budaya lokal yang sangat kental, yaitu penggunaan bahasa Jawa dalam syair lagu. Bahasa Jawa sengaja dipakai karena kiblat dan panutan Denny dalam membuat karya adalah Didi Kempot. Pemilihan judul lagu yakni Ndas Gerih merepresentasikan nilai budaya, dimana kosakata tersebut familiar di provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Dengan berbagai cara ini, lagu-lagu dapat menjadi sarana yang indah untuk mengemas ragam budaya dan bahasa Indonesia. Mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya dan mempromosikan kekayaan budaya kita kepada dunia. . Keberagaman ini dapat mencerminkan keragaman suku, agama, tradisi, dan adat istiadat yang ada di Indonesia. Hal ini juga menjadi kebanggaan kita sebagai bangsa yang memiliki warisan budaya yang berlimpah.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini