Selalu Memukau, Mengapa Senja Berwarna Jingga?

Selalu Memukau, Mengapa Senja Berwarna Jingga?
info gambar utama

Siapa di antara Kawan yang suka melihat keindahan senja? Sangat memukau, ya. Senja adalah salah satu fenomena alam yang selalu menarik perhatian banyak orang.

Ketika matahari terbenam, langit menjadi penuh warna indah dan beragam. Warna yang paling sering muncul adalah jingga. Namun, mengapa senja berwarna jingga?

Melansir news.wisc.edu, menurut Steven Ackerman, profesor meteorologi di UW-Madison, warna-warna yang ada di langit berasal dari fenomena yang disebut hamburan, pantulan atau arah ulang cahaya oleh partikel kecil.

Cahaya yang datang dari langit dipengaruhi oleh hamburan, tetapi lebih spesifik ditentukan oleh panjang gelombang dan ukuran partikel. Gelombang cahaya biru dan ungu lebih banyak tersebar oleh molekul udara dibandingkan warna lainnya.

Itulah mengapa langit cerah di siang hari berwarna biru. Meski ada warna ungu, tetapi kita tidak bisa melihatnya dengan baik.

Baca juga: Mengapa Warna Bintang Berbeda-beda? Simak Ulasannya!

Lalu, Mengapa Senja Berwarna Jingga?

Senja Berwarna Jingga
info gambar

Matahari memancarkan cahaya putih yang terdiri dari berbagai panjang gelombang, mulai dari warna merah hingga ungu.

Namun, saat cahaya matahari melewati atmosfer bumi, gelombang-gelombang cahaya yang lebih pendek diserap oleh udara dan partikel-partikel lain di atmosfer, sehingga hanya gelombang-gelombang cahaya yang lebih panjang yang berhasil melewati atmosfer.

Warna jingga pada senja terjadi karena cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang, seperti warna jingga dan merah, memiliki kemampuan untuk melewati atmosfer dengan lebih mudah dibandingkan dengan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek.

Sehingga, ketika matahari semakin dekat dengan garis cakrawala, cahaya matahari yang terpantul oleh atmosfer bumi akan terdiri dari gelombang cahaya yang lebih panjang, termasuk warna jingga dan merah.

Selain itu, partikel-partikel kecil di udara, seperti debu, asap, dan uap air, juga dapat memantulkan dan menyebarkan cahaya matahari. Partikel-partikel ini terutama tersebar di atmosfer bagian bawah.

Baca juga: Mengapa Gunung Rinjani menjadi Favorit Pendaki?

Saat matahari semakin rendah di langit, cahaya matahari harus melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal. Cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah terpantul oleh partikel-partikel ini. Inilah yang menyebabkan warna jingga pada senja menjadi semakin intens.

Namun, tidak selalu warna senja berwarna jingga. Warna senja dapat bervariasi tergantung pada kondisi atmosfer di suatu tempat.

Misalnya, saat ada banyak asap atau polusi di udara, warna senja dapat menjadi lebih kekuningan atau bahkan abu-abu. Saat kondisi atmosfer sangat jernih, warna senja dapat menjadi lebih intens dan beragam.

Kesimpulannya, warna jingga pada senja terjadi karena gelombang cahaya yang lebih panjang memiliki kemampuan untuk melewati atmosfer dengan lebih mudah dibandingkan dengan gelombang cahaya yang lebih pendek.

Keindahan warna senja yang terus berubah-ubah setiap harinya selalu menjadi daya tarik yang luar biasa bagi banyak orang. Setiap matahari terbenam terasa unik dan dapat memberikan pengalaman yang berbeda setiap kali kita menyaksikannya.

Warna-warna yang indah dan menakjubkan pada senja dapat memberikan kesan romantis dan membawa ketenangan bagi mereka yang melihatnya.

Baca juga: Mengapa Gambar Pahlawan Selalu Ada di Mata Uang Rupiah?

Dalam kehidupan sehari-hari, senja berwarna jingga juga sering kali menjadi waktu yang tepat bagi orang-orang untuk bersantai dan menikmati momen istirahat setelah seharian bekerja.

Pemandangan senja yang indah dapat membantu mengurangi stres, menginspirasi kreativitas, dan memungkinkan kita untuk melupakan sejenak kehidupan yang sibuk dan menghargai keindahan alam.

Selain itu, senja juga dapat memberikan pesan moral bagi manusia. Saat matahari terbenam, artinya sebuah hari telah berakhir dan kita harus menyambut hari esok dengan lebih baik lagi.

Referensi: news.wisc.edu | cnnindonesia.com | noaa.gov

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

F
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini