ASEAN Sebagai Kekuatan Baru bagi Stabilitas Politik Dunia

ASEAN Sebagai Kekuatan Baru bagi Stabilitas Politik Dunia
info gambar utama

Pakar politik sekaligus akademikus Universitas Bengkulu, Panji Suminar menyatakan pasca-Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Asia Tenggara menjadi kekuatan baru yang bisa menjaga stabilitas politik dunia di luar dua blok yang sudah ada, Barat dan Timur.

"Dengan kekuatan dan kolaborasi antarnegara di kawasan ASEAN pasca-KTT ini, harusnya bisa menjadi kekuatan baru yang setara dengan dua blok, Barat dan Timur. Menjadi kekuatan politik baru dunia, yang tentu tetap berpegang teguh dengan karakter bebas aktif, kompetitif, dan tidak ditarik-tarik salah satu blok, harus nonblok," kata Panji melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (20/5/2023) mengutip dari InfoPublik.

Dengan prinsip dan karakter tersebut serta pengaruh yang telah dibangun fondasinya lewat KTT ASEAN pada tahun ini, kata Panji, membuat dua blok besar di dunia saat ini akan memandang ASEAN sebagai kekuatan baru yang tidak bisa dipandang remeh.

Panji mengemukakan, bahwa situasi politik dan keamanan ASEAN yang saat ini cukup stabil membuat negara-negara di kawasan menjadi makin kuat.

Menurutnta, kondisi perekonomian yang juga bertumbuh dan kerja sama negara di kawasan dalam mengokohkan perekonomian dapat menciptakan stabilitas politik kawasan.

"Kawasan menjadi aman, tidak menjadi sumbu konflik baru," ujarnya.

Sementara itu, di dua blok sedang tidak baik-baik saja, persaingan Amerika dan Tiongkok, perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada Eropa dan dunia, tentu membuat stabilitas politik dan keamanan di dua blok terganggu.

"ASEAN yang relatif aman. Oleh karena itulah, ASEAN bisa menjadi kekuatan baru dunia, menjadi rujukan dunia dalam menjaga stabilitas politik," ujarnya.

Asalkan, lanjut Panji, kolaborasi, kerja sama, hubungan bilateral, dan berbagai kesepakatan dalam KTT ASEAN benar-benar direalisasikan negara-negara di kawasan dan dilakukan berkelanjutan.

Panji menegaskan, bahwa negara-negara di kawasan harus bertanggung jawab, merealisasikan kesepakatan, saling bantu, dan saling menguatkan.

"Jangan KTT hanya jadi ajang seremonial saja bagi negara-negara kawasan," ujarnya.

Sebelumnya, KTT Ke-42 ASEAN digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tanggal 10—11 Mei 2023.

Sejumlah isu dibahas, di antaranya soal keterhubungan ASEAN, komunitas politik dan keamanan ASEAN, isu regional dan internasional, serta beberapa isu penting lainnya.

Tumpuan Harapan dalam Transformasi Digital dan Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini