Cerita Gudang VOC Berumur Ratusan Tahun yang Kini Terbengkalai

Cerita Gudang VOC Berumur Ratusan Tahun yang Kini Terbengkalai
info gambar utama

Peninggalan pemerintahan kolonial Belanda masih tersisa di Kota Intan, Jakarta Utara. Di tempat tersebut terdapat sebuah gudang VOC. Gudang ini merupakan gudang perbekalan bagi kapal-kapal yang ingin berlayar.

Dimuat dari Detik, bangunan tersebut cukup besar dan mencolok tetapi kini mangkrak terbengkalai. Gedung itu tampak lawas dan ditinggalkan, bahkan dindingnya sudah dikuasai akar gantung.

Kisah Pemburu Harta Karun VOC yang Tersebar di Perairan Indonesia

Dulu ada empat gudang serupa di Jakarta, sebelum akhirnya dihancurkan dan tersisa dua gedung. Selain di tempat ini, gudang lainnya ada di Museum Bahari, namun diyakini gudang yang berada di Jalan Tongkol ini masih terjaga keasliannya.

“Dulu ada empat. Kalau di Museum Bahari, lantai dasarnya kan pendek sekali, itu sudah ditinggikan kurang lebih satu meter. Kalau di sini benar-benar asli, belum ditinggikan, belum ada yang berubah bahan bangunannya, dindingnya asli, plesterannya asli, jendela-jendela asli. Kecuali pintu ya saya nggak tahu itu asli atau nggak soalnya kusennya tipis, soalnya biasanya kalau yang asli kusennya tebal," ujar Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA), Nadia Purwestri, kepada peserta tur Tempo Doeloe dari Sahabat Museum yang dimuat Detik.

Gudang perbekalan

Nadia menyatakan dahulunya gudang ini berperan dalam suplai makanan bagi kapal-kapal yang berlayar di sekitar Batavia, khususnya yang ingin pergi ke Eropa. Karena pelayaran, perbekalan menjadi hal yang penting.

Dirinya melanjutkan ketika itu kekurangan vitamin C saat berlayar dapat menyebabkan kematian bagi pelaut. Beberapa barang bawaan yang penting antara lain kacang tanah, beras, kacang hijau, kacang kedelai, roti, kue, dan bahan makanan lainnya.

“Jadi semua kapal dagang VOC dari Belanda harus mampir ke Batavia dulu sebelum ke Dejima, Tainan, Maluku, Banda, Ternate, dan lain-lain. Demikian kapal dagang yang ada di Asia mereka ke sini dulu, baru ke Eropa, makannya butuh gudang perbekalan untuk kapal-kapal tersebut, di sinilah disimpannya,” dia menambahkan.

Kisah Sri Lanka, Tempat Para Tokoh yang Terbuang dari Hindia Belanda

Nadia menjelaskan gedung yang tersisa tersebut dibangun pada periode 1727-1730 an, lebih muda dari gudang di bagian Museum Bahari yang sekaligus paling tua karena dibangun pada tahun 1652.

“Jadi kalau mau lihat contoh gudang VOC yang asli ya ini, tapi ya sayang kondisinya seperti ini,” ujar Nadia.

Minta diperhatikan

Sejarawan sekaligus Ketua Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali meminta agar pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperhatikan situs-situs bersejarah yang tak terawat dan terbengkalai.

“Saya berharap kepada pemerintah Provinsi Pusat dan Gubernur untuk lebih memperhatikan situs-situs sejarah kita,” katanya yang dimuat Tribun.

Peran Orang Kaya dalam Perdagangan Rempah di Banda Neira Maluku

Dirinya bahkan menyebut kondisi bangunan ini sekarang lebih parah daripada terakhir saat dikunjungi. Dia pun menyayangkan tempat bersejarah ini hanya dijadikan tempat parkir truk-truk tronton.

“Lebih parah, saya dulu masuk ke sini tuh masih ada beberapa bangunan. Masih ada sumur tua juga di sana. Sekarang sumur itu sudah tidak ada lagi,” katanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini