Survei APJII: Tokopedia Paling Dipercaya Pelaku UMKM, Diikuti Lazada

Survei APJII: Tokopedia Paling Dipercaya Pelaku UMKM, Diikuti Lazada
info gambar utama

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), memegang peran krusial dalam perekonomian Indonesia. Betapa tidak? Terhitung pada tahun 2022, total pelaku UMKM Indonesia telah menyentuh angka 8,71 juta unit usaha.

Dengan jutaan pelaku usaha tersebut, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) telah mengkonfirmasi, bahwa sektor UMKM berhasil menopang lebih dari setengah capaian PDB di Indonesia, dengan persentase yang terus bertambah setiap tahunnya.

Sebagai catatan pada tahun 2022, Kemenkop UKM mengonfirmasi jika kontribusi UMKM terhadap PDB telah mencapai angka 60,5%. Bukan hanya itu, bahkan sektor ini telah berkontribusi terhadap 96,9% atas penyerapan tenaga kerja, dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Dinamis dan mengikuti perkembangan, maka tak heran jika cara para pelaku UMKM mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan teknologi dan platform digital bukan lagi menjadi hal baru, salah satunya dengan memanfaatkan kehadiran layanan eCommerce.

Mengapa UMKM begitu Powerful dalam Ekonomi Indonesia?

Platform eCommerce andalan

Bicara mengenai eCommerce, saat ini tentu ada banyak platform yang menyediakan layanan praktis dan menawarkan kemudahan untuk menjalankan usaha secara online. Namun, dari sekian banyak platform yang ada, eCommerce mana yang selama ini banyak diandalkan oleh para pelaku UMKM?

Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), yang dikutip dari publikasi Katadata, Pelaku UMKM lebih memilih platform eCommerce Tokopedia dan Lazada untuk berjualan.

“Sebanyak 73,73% pelaku usaha menggunakan Tokopedia untuk berjualan,” tulis keterangan dalam laporan APJII.

Lalu bagaimana dengan platform sejenis lainnya yang juga cukup populer seperti Shopee dan TikTok Shop?

Berikut rincian peringkat eCommerce yang populer atau paling banyak digunakan pelaku UMKM di Indonesia:

  • 73,73% Tokopedia
  • 38,81% Lazada
  • 34,33% Shopee
  • 12,54% Blibli
  • 5,97% OLX 5
  • 97% tidak tahu / tidak mau menjawab
  • 10,15% semua atau beberapa media sosial
  • 10,75% lainnya

Memanfaatkan platform eCommerce saja sejatinya tidak cukup. Di luar itu, para pelaku UMKM tetap memerlukan saluran promosi terbaik yang tepat, dan memang cocok dengan pangsa pasar mereka.

Masih berdasarkan yang sama, terungkap pula jika 80 persen pelaku UMKM nyatanya melakukan promosi melalui media internet, seperti situs usaha mereka sendiri, beriklan di layanan Google atau situs lainnya, email pemasaran, dan lain-lain.

Berikut persentase detail dari langkah promosi yang dilakukan para pelaku UMKM di Indonesia.

  • Situs website sendiri 26,18%
  • Marketplace 26,18%
  • Iklan Google atau situs website lain 11,32%
  • Email pemasaran 9,74%
  • Blog 2,5%
  • Tidak ada 2,11%
  • Grabfood / Gofood 0,79%
  • TikTok Shop 0,13%
Produk UMKM Bersaing di Pameran Makanan dan Minuman Internasional Singapura

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini