Yuk, Terapkan Etika Berwisata Selama Liburan!

Yuk, Terapkan Etika Berwisata Selama Liburan!
info gambar utama

Berwisata adalah kegiatan yang menyenangkan dan memberikan kesempatan untuk menjelajahi tempat-tempat baru serta mengalami pengalaman yang berbeda. Salah satu hal yang kini menjadi perhatian lebih lanjut ketika melakukan kegiatan berwisata adalah ekowisata. Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Adapun, tujuan dari ekowisata itu sendiri adalah untuk mempromosikan pemahaman, penghargaan, dan perlindungan terhadap warisan alam dan budaya suatu daerah, sambil memberikan manfaat ekonomi dan sosial kepada komunitas lokal.

Ekowisata dimulai ketika dirasakan adanya dampak negatif pada kegiatan pariwisata konvensional. Dampak negatif ini bukan hanya dikemukakan dan dibuktikan oleh para ahli lingkungan tetapi juga para budayawan, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata itu sendiri.

Baca juga:Kawasan Dieng Akan Dipercantik untuk Meningkatkan Daya Tarik

Etika Berwisata Selama Liburan

Likupang | Foto: Kementerian Pariwisata
info gambar

Lantas, bagaimana praktik ekowisatanya? Salah satu praktik ekowisata yang paling mudah diterapkan oleh siapapun adalah memahami etika berwisata ketika sedang berkunjung. Berikut adalah beberapa etika yang perlu diperhatikan saat Kawan GNFI sedang berlibur:

Hormati Budaya dan Tradisi

Saat mengunjungi tempat yang memiliki budaya dan tradisi yang berbeda, penting untuk menghormatinya. Pelajari tentang adat istiadat lokal, norma sosial, dan aturan yang berlaku, dan berusahalah untuk mengikuti mereka dengan hormat. Hindari perilaku yang dapat dianggap tidak sopan atau menghina.

Jaga Kebersihan dan Lingkungan

Penting untuk menjaga kebersihan selama perjalanan wisata. Buang sampah pada tempatnya, hindari merusak atau mengambil benda-benda dari tempat wisata, dan ikuti aturan terkait pelestarian alam jika ada.

Hormati Privasi Orang Lain

Ketika berwisata, mungkin Kawan akan bertemu dengan banyak orang. Hormati privasi mereka dan jangan mengambil foto atau merekam video tanpa izin, terutama jika melibatkan individu yang tidak dikenal.

Hormati kebijakan tempat wisata

Setiap tempat wisata memiliki aturan dan kebijakan sendiri. Patuhi petunjuk dan peraturan yang ditetapkan oleh pihak pengelola tempat wisata. Misalnya, larangan merokok, larangan membawa hewan peliharaan, atau pembatasan akses ke area tertentu.

Jaga ketenangan dan keheningan

Beberapa tempat wisata, seperti kuil, gereja, atau museum, membutuhkan ketenangan dan keheningan. Jagalah keheningan di tempat-tempat tersebut dan hindari berbicara dengan suara keras atau melakukan aktivitas yang dapat mengganggu pengunjung lain.

Hargai hak masyarakat lokal

Ketika mengunjungi komunitas lokal, hargai hak dan privasi mereka. Jangan memasuki atau mengambil foto rumah penduduk tanpa izin, dan hindari berperilaku yang mengganggu kehidupan sehari-hari penduduk setempat.

Belanja secara etis

Jika Kawan berbelanja suvenir atau produk lokal, prioritaskan membeli dari pedagang yang resmi atau produsen yang adil. Hindari membeli barang ilegal atau yang melanggar hukum, serta menghargai nilai-nilai kerajinan lokal.

Gunakan transportasi yang berkelanjutan

Saat bepergian antar tempat wisata, pilihlah transportasi yang berkelanjutan seperti angkutan umum atau berbagi kendaraan jika memungkinkan. Ini membantu mengurangi dampak lingkungan dan mengurangi kemacetan di daerah wisata.

Bersikap ramah dan hormat

Selalu bersikap ramah terhadap orang-orang yang Kawan temui selama perjalanan. Hormati penduduk lokal, petugas wisata, dan pengunjung lainnya. Menghargai perbedaan dan saling berbagi pengalaman dapat menciptakan pengalaman wisata yang positif dan memuaskan.

Baca juga:Pelestarian Pohon Damar Mata Kucing Demi Berdikari Secara Ekonomi

Pada akhirnya, etika berwisata melibatkan tindakan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan alam. Dengan mengikuti etika berwisata, wisatawan dapat membantu melindungi ekosistem, mengurangi polusi, meminimalkan jejak karbon, dan menjaga keberlanjutan alam di tempat wisata. Hal ini penting untuk memastikan bahwa destinasi wisata dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Selain itu, etika berwisata berfokus pada memberikan manfaat ekonomi kepada komunitas lokal. Dengan membelanjakan uang di usaha lokal, menginap di akomodasi lokal, atau menggunakan jasa lokal, wisatawan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah yang mereka kunjungi. Ini membantu menciptakan lapangan kerja, memperkuat infrastruktur, dan memperbaiki kualitas hidup penduduk setempat.

Dengan demikian, tujuan akhirnya adalah menciptakan destinasi yang seimbang antara kepentingan wisatawan, lingkungan, dan masyarakat lokal. Dengan menerapkan etika berwisata, wisatawan dapat menikmati pengalaman wisata yang bertanggung jawab, saling menguntungkan, dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini