Tarif Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek akan mendapat subsidi pemerintah sekitar 35–40 persen untuk jarak paling jauh. Adapun besaran tarifnya nanti akan dikeluarkan dalam bentuk Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmen).
Dilansir dari CNBC Indonesia, angka subsidi itu masih dikaji lebih lanjut karena harga LRT Jabodetabek yang bervariasi tergantung jarak tempuhnya. Terkait dengan ini, Juru Bicara Kemenhub Adia Irawati menjelaskan masih ada proses finalisasi untuk menetapkan tarif penumpang.
Sejauh ini, pemerintah telah menghitung besaran tarif LRT berdasarkan kesanggupan untuk membayar atau willingness to pay, dan kemampuan masyarakat untuk membayar atau ability to pay.
Pihaknya menargetkan angka untuk tarif LRT akan keluar sebelum Agustus, di mana moda transportasi umum ini bakal mulai beroperasi secara komersil. Menurutnya, pemerintah juga butuh waktu untuk mensosialisasikan ke masyarakat.
Sementara itu, Manager Relation KAI Divisi LRT Jabodetabe, Kuswadojo mengusulkan agar tarif LRT Jabodetabek ada di kisaran Rp15 ribu hingga Rp25 ribu. Apabila mendapat subsidi, tentu tarif ini bisa menjadi lebih murah.
LRT Jabodebek Mulai Beroperasi 12 Juli, Ongkos Gratis Sebulan
Bakal nyambung ke Manggarai
Di sisi lain, proyek perpanjangan LRT Jakarta dari Stasiun Veldrome, jakarta Timur ke Stasiun Manggarai, Jakarta Selata akan dimulai tahun 2023.
Kepada detik.com, Juru Bicara Kemenhub Adita menyebut pihaknya sudah melakukan pembicaraan intens terkait hal tersebut kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, pemerintah saat ini masih memprioritaskan LRT Jabodetabek yang direncanakan uji cobanya pada bula Juli mendatang.
Seperti diketahui, LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Manggarai-Veldrome akan segera dibangun. Rencananya, LRT Manggarai-Veldrome ini akan memiliki lima stasiun.
Adapun stasiun tersebut berlokasi di Jalan Pemuda, BPKB Pramuka, Pasar pramuka, Matraman dan Manggarai.
Setelah Palembang dan Jabodebek, Bali Akan Menyusul Punya LRT
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
