Mencontoh Nusa di Kartun "Nusa Rara", Representasi Anak Disabilitas yang Bersemangat

Mencontoh Nusa di Kartun "Nusa Rara", Representasi Anak Disabilitas yang Bersemangat
info gambar utama

Makna disabilitas sesuai dengan KBBI yaitu orang yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama sehingga mengalami hambatan dan kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan, dan menyebabkan keterbatasan dalam melaksanakan tugas atau kegiatan sehari-hari. Dengan demikian, penyandang disabilitas adalah seseorang dalam kondisi tersebut di atas.

Sebagai negara yang multi ragam keadaan, Indonesia peduli dengan kondisi disabilitas. Kepedulian ini tertuang dalam UU Nomor 19 Tahun 2011 yang mengatur tentang Hak Penyandang Disabilitas. Sekurang-kurangnya ada lima hak yang wajib dipenuhi oleh negara untuk penyandang disabilitas, antara lain: hak kesetaraan dan non diskriminasi, hak aksesibilitas, hak hidup, hak peningkatan kesadaran, dan kebebasan dari eksploitasi dan kemerasan.

Berdasarkan informasi dari Kompas.id, angka penyandang disabilitas di Indonesia berada di tataran 22,5 juta jiwa per 2018. Angka ini memiliki selisih sekitar 6 juta dari hasil di tahun 2020 oleh Survei Ekonomi Nasional (Susenas) yang melaporkan ada sekitar 28,05 juta jiwa.

Baca juga: Asal-usul Nanas Madu Pemalang, Buah Ikon Kabupaten yang Ditanam dari Ketidaksengajaan

Meski memiliki beberapa keterbatasan, penyandang disabilitas tetap memiliki hak yang sama dengan yang non-disabilitas. Keeterbatasan adalah lecutan semangat untuk semakin melejitkan potensi dan kemampuan. Salah satu contohnya adalah prestasi dalam ajang paralimpiade. Kontestan berlaga dalam ketatnya panggung cabang olahraga (cabor), menunjukkan kemampuannya dan menjadi bintang. Yaitu Leani Ratri Oktila yang mendapatkan medali emas cabor badminton dalam Paralimpiade Tokyo tahun 2023.

Kegigihan dan kecenderungan melihat sisi positif penyandang disabilitas ini perlu ditanamkan sedari kecil. Hal ini untuk mendukung sisi humanis yang toleransi dan tidak minder. Salah satu caranya adalah mengenalkan kepada figur atau tokoh yang satu perjuangan (disabilitas), seperti halnya menonton kartun. Arahkan anak untuk menonton kartun yang edukatif, satu referensi yang dapat diambil adalah Nusa Rara.

Baca juga: Legitnya Gethuk Goreng Khas Sokaraja

Kartun ini dioperasikan oleh CEO bernama Aditya Triantoro dalam tim produksi The Little Giantz dan 4Stripe Productions. Ada dua tokoh saudara kandung yaitu Nusa (kakak laki-laki usia 9 tahun) dan Rara (adik perempuan usia 5 tahun). Nusa digambarkan sebagai tokoh anak penyandang disabilitas. Nusa menggunakan kaki artifisial pada bagian kaki kiri. Mengutip dari laman Klobility, tujuan dari adanya tokoh Nusa adalah untuk memberi semangat bahwa disabilitas juga dapat mengoptimalkan diri.

Enam Karakter Baik

Melansir dari artikel berjudul Film Animasi “Nussa dan Rara Episode Baik Itu Mudah” sebagai Sarana Penanaman Karakter pada Anak Usia Dini , kartun Nusa Rara mengajarkan enam karakter utama. Karakter stersebut antara lain religius, menghargai prestasi, cinta lingkungan, kerja keras, rasa ingin tahu, dan peduli sosial.

Kegigihan

Nusa, pada episode “Nusa Bisa” merepresentasikan kegigihan seorang disabilitas dalam mengejar mimpi. Nusa dengan keterbatasan di kaki kiri meminta izin kepada ibunya untuk mengikuti pertandingan sepak bola. Namun ibunya khawatir dan tidak mau memberi izin. Berkat kerja keras dan konsistensi latihan, akhirnya Nusa diizinkan.

Berdagang dan Menjaga Kerukunan

Karakter ini disiarkan dalam episode "Belajar Jualan". Nusa tidak malu menjajakan dagangan ibunya. Rara dan Nusa berjualan kue cubit disaat bersamaan sahabatnya, Syifa dan Abdul berjualan kue cubit dan jelly di samping tenda mereka. Rara bersungut bersaing, sedangkan Nusa menjaga kompetisi berjualan dengan baik, bahkan Nusa membantu jualan milik Abdul dan Syifa.

Baca juga: Mengenal Sandwich Generation, Beban Berat bagi Generasi Muda

Menjaga Keluarga

Dalam episode “Bundaku”, Nusa dan Rara ditemani oleh bibi Dewi sebab ibunya sakit di rumah sakit. Nusa dengan penuh tanggung jawab mengambil alih sebagian hal yang bisa dikerjakan seperti: menbacakan dongeng untuk Rara, masak sarapan, mandiri bangun pagi, hingga merapikan tempat tidur.

Ada moral value yang dapat dipetik dari kisah Nusa yaitu perbanyak bersyukur dan lejitkan potensi diri. ada banyak kelebihan, cara mengindikasikannya adalah dengan senantiasa melihat sisi positif daripada sisi negatif. Berprasangka baik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini