Kemegahan Villa Nova, Saksi Sejarah Perlawanan Entong Gendut yang Terbengkalai

Kemegahan Villa Nova, Saksi Sejarah Perlawanan Entong Gendut yang Terbengkalai
info gambar utama

Pada tahun 2015 lalu, Komunitas Ciliwung Condet menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok). Pada pertemuan tersebut mereka berdiskusi mengenai optimalisasi Ciliwung termasuk aset cagar budaya yang ada di sana.

Dimuat dari Detik, Ahok ketika itu mengkritik cagar budaya di Jakarta yang tak terurus dengan baik sejak zaman Ali Sadikin. Salah satunya yang disorot adalah Vila Nova yang dibangun sejak zaman Belanda.

“Dari zaman Ali Sadikin semua itu berantakan. Termasuk zaman Belanda itu di situ ada Villa Nova. Keren banget Villa-nya tau nggak. Jadi maksud saya kenapa nggak kita ambil kembali,” katanya.

Kepergian Sang Arkeolog dalam Pusaran Mafia Jual Beli Benda Purbakala

Dirinya menjelaskan bahwa villa itu berada di depan Kali Ciliwung. Villa mewah itu sempat terbakar pada tahun 1985, tetapi setelah itu Villa Nova tidak terurus setelah itu. Karena itu dirinya berkomitmen untuk membangunnya kembali.

“Nah kita pengen, kalau tanahnya punya kita, kenapa kita nggak bangun kembali. Jadi kita ingin Ciliwung jadi aset, tempat wisata, konservasi, ekosistem semua,” jelasnya.

Mewahnya Villa Nova

Landhuis Villa Nova berdasar catatan sejarah telah ada sejak tahun 1867. Hal ini ditulis dan diberitakan pada sebuah harian berbahasa Belanda, Bataviaasch Handelsblad, Rabu 4 September 1867.

Dinukil dari Sejarah Jakarta, tidak diketahui secara pasti siapa pemilik pertama Landhuis Villa Nova. Pada artikel iklan surat kabar berbahasa Belanda itu hanya menyebut pemiliknya di abad ke 19.

Diketahui Villa Nova dipunyai oleh seorang bangsawan Inggris Sir Henry Kippisley yang beristri Lady Anna Rollinson. Di tahun 1913, Henry Kippisley wafat dan kepemilikan landhuis menjadi milik janda mendiang Sir Henry Kippisley, yaitu Lady Anna Rollinson.

Arca Dwarapala, Patung Raksasa yang Menjaga Kedaton Singosari

Villa Nova juga saksi bisu pemberontakan Entong Gendut di Condet. Ketika pemberontakan terjadi pada 1916, Villa Nova jadi tempat berkumpul para anggota pemberontakan yang dipimpin oleh Entong Gendut.

“Pada 5 April yaitu ketika Entong Gendut memimpin gerombolan orang-orang berkerumun di depan Villa Nova, rumah Lady Rollinson, pemilik tanah partikelir Cililitan Besar.” demikian ditulis dalam buku Sejarah Nasional Indonesia IV.

Hanya tinggal kerangka

Keadaan bangunan peninggalan Belanda tersebut hanya tersisa kerangkanya saja saat dikunjungi beberapa waktu lalu. Hal tersebut dikarenakan pernah terjadi kebakaran besar pada tahun 1986.

Ketika Belanda pergi dari Tanah Air, gedung tersebut kemudian dijadikan asrama kepolisian. Bangunan yang sudah tampak batu batanya itu kini di sekelilingnya ditanami pohon pisang dan tanaman lain oleh penduduk sekitar.

Keluarga Van Riemsdijk yang disebut pewaris dari villa tersebut pernah mengabadikannya sekitar tahun 1985, setelah kebakaran dan dijadikan asrama polisi. Kemudian diabadikan lagi 10 tahun kemudian setelah tinggal batu bata.

Misteri Situs Kedungboto, Batu Berundak yang Pernah Jadi Petilasan Wali Songo

Endang Subarna, pensiunan polisi ini pernah tinggal di asrama tersebut. Tetapi pada tahun 1985 kebakaran besar melalap seluruh bagian bangunan tersebut. Bangunan hancur tak berbentuk dan kini hanya berupa kerangka disertai puing bangunan.

“Tahun 1985, kebakaran besar banget, semuanya kena. Tapi tidak ada korban waktu itu. Saya tidak tahu penyebabnya apa. Tapi tidak lama setelah kebakaran, dibangun lagi asrama baru nah yang saya tempati sekarang ini,” ujar Endang yang dimuat Kompas.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini