Tradisi Suku Korowai Asingkan Ibu Hamil ke dalam Hutan hingga Melahirkan

Tradisi Suku Korowai Asingkan Ibu Hamil ke dalam Hutan hingga Melahirkan
info gambar utama

Suku Korowai merupakan suku yang bertempat tinggal di daerah pedalaman Papua. Suku ini terkenal dengan kebudayaan dan tradisi unik karena mereka terisolasi dari dunia luar dan modernitas yang muncul.

Sebagian dari anggota suku ini masih hidup secara tradisional dengan bermukim di atas pohon-pohon tinggi dan membuat rumah-rumah yang terbuat dari kayu dan daun rumbia. Suku ini jauh dari akses infrastruktur modern, terutama kesehatan.

Pelestarian Pohon Masoi Demi Kemandirian Ekonomi Masyarakat Fakfak

Suku yang memiliki populasi sekitar 3.000 orang ini memiliki kebudayaan dan tradisi soal melahirkan. Para sesepuh suku ini akan mengasingkan seorang ibu hamil untuk pergi ke hutan tanpa ada yang menemani.

Mereka beralasan bahwa seorang ibu hamil sedang sakit karena terkena roh jahat. Penyakit ini bisa menyebar ke orang lain di sekitarnya, termasuk kepada suami dan anak-anaknya. Oleh karena itu untuk mencegah penyebaran penyakit, ibu itu harus tinggal di rumah pohon.

Proses melahirkan

Suku Korowai menyatakan bahwa pengasingan itu bertujuan untuk menguji keberanian dan ketangguhan ibu hamil. Mereka percaya bahwa jika ibu hamil bisa hidup di hutan sendirian, maka dia akan melahirkan anak yang sehat dan kuat.

Bila tidak dia akan mati bersama bayinya. Proses pengasingan tersebut biasanya akan berlangsung beberapa bulan hingga ibu hamil siap melahirkan. Sementara itu, ibu hamil itu pun tidak mendapatkan bantuan dari siapa pun.

Mas Kawin Babi bagi Masyarakat Papua yang Jadi Simbol Status Sosial

Dirinya pun harus melahirkan sendirian di rumah pohon, hanya bisa mengandalkan alam sebagai sumber makanan dan obat-obatan. Dia juga harus memotong tali pusarnya sendiri dengan bambu atau batu tajam.

Jika ibu hamil ini berhasil melahirkan dengan selamat, dia akan membawa bayinya kembali ke pemukiman dan diterima oleh keluarganya. Bila dirinya gagal, dia akan meninggal di hutan tanpa diketahui oleh orang lain.

Dampak pengasingan

Ternyata karena tradisi ini, memberikan dampak negatif kepada bayi Suku Korowai yang akan lahir. Banyak ibu hamil yang meninggal karena komplikasi persalinan, infeksi, perdarahan atau serangan binatang buas.

Bayi yang lahir juga berisiko mengalami kematian bayi, gizi buruk atau penyakit menular. Selain itu, pengasingan juga menimbulkan dampak psikologis bagi ibu hamil seperti kesepian, ketakutan, stres, atau depresi.

Tanaman Pala yang Telah Hidupi Masyarakat Fakfak dari Setiap Generasi

Beberapa pihak telah melakukan upaya untuk mengubah tradisi Suku Korowai agar lebih manusiawi dan sehat. Seperti pemerintah telah membangun puskesmas dan posyandu di beberapa desa untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Selain itu ada beberapa LSM dan gereja juga telah memberikan edukasi serta bantuan kepada masyarakat Korowai. Hal ini terkait dengan perawatan prenatal dan juga persalinan yang aman bagi bayi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini