Kementerian PUPR tengah membangun 2.100 rumah khusus (rusus) untuk para pejuang eks Timor Timur yang bermukim di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Total dana untuk proyek ini mencapai Rp200 miliar dari APBN 2023-2024.
Rusus itu berlokasi di Oelkuku Desa Kuimasi Kecamatan Fatuleu, dapat ditempuh melalui jalur darat selama 1 jam 50 menit dari kantor Gubernur NTT.
Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian PUPR Wahyu Kusumosusanto mengungkapkan, hunian tersebut didirikan sebagai rumah tahan gempa (RTG) dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 dan luas tanah kavling 150 meter persegi (m2).
Wahyu mengatakan, pembangunan rusus untuk para pejuang eks-Timor Timur digarap bersama oleh Ditjen Perumahan yang melaksanakan pembangunan unit hunian dan Ditjen Cipta Karya yang menangani infrastruktur pendukung permukiman.
Seniman Papua dan NTT Curi Perhatian Warga Vanuatu di Festival Seni Budaya Melanesia
Pembangunan rusus telah dimulai sejak 26 Juni 2023 dan ditargetkan tuntas pada Juni 2024. Pelaksanaan proyek ini terbagi ke dalam tiga paket pekerjaan.
Paket I sebanyak 727 unit dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero), Paket II 687 unit dikerjakan PT Nindya Karya (Persero), dan Paket III 686 unit digarap oleh PT Adhi Karya (Persero). Konsultan Manajemen Konstruksi dilaksanakan oleh PT Yodya Karya (Persero).
Mengingat jumlah kebutuhan rusus yang dibangun cukup besar, kata Wahyu, beberapa hal akan menjadi fokus pembangunan di antaranya: pematangan lahan, kavling, site plan, jaringan air bersih, sanitasi, serta fasilitas umum dan sosial.
"Infrastruktur pendukung yang dibangun akan memberikan kenyamanan bagi penghuni baik fasilitas sosial seperti balai warga maupun gereja, dan fasilitas umum berupa akses jalan, drainase, penerangan jalan umum, serta ruang terbuka hijau," tandas dia dalam keterangan tertulis Kementerian PUPR, Rabu (9/8/2023).
Selain pembangunan unit hunian, saat ini Wahyu dan tim tengah mengerjakan persiapan Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), land development, jalan, drainase, Penerangan Jalan Umum (PJU), balai warga, rumah ibadah, tugu, serta lanskap.
Fosil Gajah Purba dan Komodo Usia Ratusan Ribu Tahun Ditemukan di Flores NTT
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News