Dewasa ini kian banyak jenis angkutan massal yang menjadi moda transportasi masyarakat, baik di Ibu Kota maupun di daerah. Angkutan publik "Angkot" sendiri menjadi salah satu primadona rakyat sejak zaman ‘kuda gigit besi’.
Ketika Jepang menyerah dan Republik Indonesia Merdeka, dua institusi itu diambil alih Djawatan Perhubungan (kini Kementerian Perhubungan) dan diubah namanya. Jawa Unyu Zigyosha menjadi Djawatan Pengangkoetan yang dikhususkan untuk angkutan barang, Zidosha Sokyoku menjadiDjawatan Angkutan Darat untuk penumpang.
Kedua Djawatan ini pun digabungkan pada 25 November 1946 menjadi Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (Damri), yang hingga kini masih beroperasi di berbagai daerah di Indonesia.