Baru-baru ini lembaga survei ternama di Jakarta, Jakpat merilis temuan survei terbarunya pada Rabu (24/8). Survei tersebut diberi tajuk "Instant Noodle Price Increase" yang secara umum berisi tanggapan masyarakat Indonesia terhadap dinamika konsumsi mi instan.
Apalagi, beberapa waktu lalu (8/8) Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat menyebut bahwa harga mi instan akan naik tiga kali lipat akibat perang Ukraina-Rusia. Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah webinar.
"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan perang Ukraina-Rusia, di mana ada 180 juta ton gandum enggak bisa keluar. Jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) tiga kali lipat. Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget, sementara kita impor terus," kata Menteri Pertanian dalam sebuah webinar dikutip CNBC Indonesia.
Baca Selengkapnya