Dikisahkan, Pak Ogah adalah seorang tunakarya yang kegiatan sehari-harinya adalah nongkrong di pos ronda Desa Sukamaju. Dalam sebuah tulisannya yang dipublikasikan di laman UNICEF, Suyadi menyebut bahwa Pak Ogah diciptakannya sebagai tokoh antagonis berupa sosok yang pemalas.
Komentar
Daftar komentar untuk artikel "Abdul Hamid Pergi, tapi Sosok Pak Ogah Tetap di Hati"
Video terkait
Laporkan Artikel
Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar aturan atau cara penulisan di GNFI. Kami terus berusaha menjadikan GNFI tetap bersih dari konten yang tidak sepatutnya ada di sini.
Statistik
Sedang mengambil data