Perjalanan Industri Alas Kaki Indonesia

Di tahun 2017 industri alas kaki Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia dengan nilai ekspor mencapai 4.7 Miliar dolar. Menyumbang 1.35% PDB industri pengolahan. Hal ini dapat dicapai berkat inisiatif dari Kemenperin RI, Pemprov Jatim, Pemkab Sidoarjo, dan Aprisindo (Asosiasi Persepatuan Indonesia) untuk mendirikan lembaga khusus persepatuan yang berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pelatihan, konsultasi teknis dan desain, serta pengujian alas kaki. Pada tahun 2003 inisiatif tersebut lahir dibawah kerjasama dengan pemerintah Italia dengan nama Indonesian Footwear Service Centre (IFSC) hingga kemudian pada tahun 2008 berganti menjadi Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI). Di bawah BPIPI inilah industri alas kaki Indonesia dilatih dan dididik serta diberikan layanan konsultasi, bahkan pengujian hingga memiliki kualitas yang mencapai standard.