RI-Suriname Kolaborasi Lindungi Pesisir dan Rehabilitasi Mangrove

RI-Suriname Kolaborasi Lindungi Pesisir dan Rehabilitasi Mangrove
info gambar utama

Gelaran World Water Forum ke-10 di Bali menjadi tonggak penting dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Suriname. Kedua negara telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kerja Sama dalam Perlindungan Lingkungan Pesisir dan Rehabilitasi Mangrove pada Januari 2024 lalu.

Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya dan Menteri Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Republik Suriname Marciano Dasai.

Saat itu, Menteri Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Republik Suriname menyampaikan surat kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia untuk mengajukan kolaborasi melalui pertukaran pengetahuan dan bantuan teknis terkait perlindungan pesisir hijau dan rehabilitasi mangrove.

Melindungi mangrove dan pesisir

Pihak Suriname menunjukkan minat yang besar terhadap proyek unit penangkapan sedimen yang sukses diimplementasikan di Demak, Jawa Tengah. Hal ini kemudian diformalkan dalam bentuk MoU bersamaan dengan World Water Forum ke-10, Selasa (21/5/2024).

Tujuan dari kerja sama tersebut adalah untuk memajukan dan memfasilitasi upaya perlindungan lingkungan pesisir dan rehabilitasi mangrove, serta meningkatkan manfaat ekologi, sosial, dan ekonomi dari ekosistem mangrove bagi kedua negara serta berkontribusi dalam mengatasi dampak buruk perubahan iklim global.

Area kerja sama dalam MoU ini meliputi: (1) aspek-aspek perubahan iklim yang disepakati bersama; (2) rehabilitasi mangrove melalui pendekatan berbasis ekosistem dan solusi berbasis alam, termasuk teknik unit penangkapan sedimen, pemeliharaan, serta pemantauan data; (3) pengelolaan lingkungan pesisir; dan (4) Area kerja sama lainnya yang disepakati bersama oleh kedua pihak.

Sementara bentuk kerja sama yang diatur dalam MoU ini meliputi pertukaran kunjungan ahli/personel, pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik, bantuan teknis, peningkatan kapasitas, dan bentuk kerja sama lainnya yang disepakati bersama oleh kedua pihak.

Baca juga RI Kantongi Pendanaan Proyek Air Hampir Rp3 Triliun di World Water Forum ke-10

Persahabatan Indonesia dan Suriname

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Suriname telah berlangsung sejak Agustus 1951 ketika Suriname masih berada di bawah pemerintahan Belanda, melalui kantor perwakilan pada tingkat Komisariat di Paramaribo.

Melalui kerja sama yang baru ini, diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral dan membawa manfaat nyata bagi perlindungan lingkungan dan rehabilitasi ekosistem di kedua negara.

Baca juga Delegasi World Water Forum ke-10 Terkesan dengan Keindahan Pulau Bali

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini