Urutan Nama Bulan dan Pasaran Dalam Sistem Penanggalan Jawa

Urutan Nama Bulan dan Pasaran Dalam Sistem Penanggalan Jawa

Sistem penanggalan Jawa berbeda dengan penanggalan Masehi. Perbedaan yang paling mendasar adalah pada acuan perhitungannya, nama bulan dan juga penentuan pergantian harinya.

Berikut ini nama-nama bulan dan pasaran dalam sistem penanggalan Jawa.

  1. Suro. Suro merupakan bulan pertama dalam sistem penanggalan Jawa yang berumur 30 hari. Bulan ini mengadopsi penanggalan islam atau hijriyah yang juga merupakan bulan pertama, yaitu Muharam. Nama "Sura" sendiri berasal dari lafal Jawa untuk peringatan Asyura, yaitu peristiwa penting dalam Islam yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Meskipun tanggal awal dan akhir bulan Suro bisa sedikit berbeda dengan Muharram, keduanya menandai awal tahun baru Islam dan Jawa.
  2. Sapar. Sapar merupakan bulan kedua dalam sistem penanggalan Jawa dan merupakan serapan dari bulan Safar dalam penanggalan Hijriyah (Islam).
  3. Mulud. Mulud merupakan bulan ketiga dalam sistem penanggalan Jawa yang juga dikenal sebagai Rabiul Awal. Penamaan bulan mulud diadopsi dari kata Maulid yang berarti kelahiran karena pada bulan ini Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia.
  4. Bakda Mulud. Bakda Mulud berarti bulan sesudah/setelah Mulud. Dalam urutannya merupakan bulan keempat dalam sistem penanggalan Jawa dan pada penanggalan Hijriah bernama bulan Rabiul Akhir,
  5. Jumadil Awal. Jumadil Awal merupakan bulan kelima dalam sistem penanggalan Jawa. Di bulan ini, bertepatan dengan peringatan Isra’ Mi’raj.
  6. Jumadil Akhir. Jumadil Akhir merupakan bulan keenam pada sistem penanggalan Jawa yang juga bertepatan dengan bulan kelahiran Fatimah Az-Zahra.
  7. Rejeb. Bulan Rejeb diadopsi dari nama bulan Rajab di sistem penanggalan Hijriyah. Bulan ini merupakan bulan ketujuh pada sistem penanggalan Jawa.
  8. Ruwah. Bulan ruwah adalah bulan kedelapan pada penanggalan Jawa dan merupakan singkatan dari Ngruwat Arwah. Pada bulan ini pada masyarakat Jawa biasa menyelenggarakan tradisi nyadran untuk mengirim doa pada leluhur serta menyambut bulan Ramadhan.
  9. Pasa. Bulan pasa merupakan bulan kesembilan dalam sistem penanggalan Jawa yang merupakan adopsi dari kata puasa. Dinamakan pasa karena pada bulan ini bertepatan dengan bulan Ramadhan yang mana sebagian besar umat islam menjalankan ibadah puasa.
  10. Sawal. Sawal merupakan bulan kesepuluh pada penanggalan Jawa yang mengadopsi bulan Syawal pada penanggalan Hijriyah. Di bulan Sawal ini merupakan bulan setelah Pasa yang bertepatan dengan momentum Idul Fitri.
  11. Dulkaidah. Bulan ini merupakan bulan kesebelas di sistem penanggalan Jawa. Berada diantara bulan Sawal dan Besar.
  12. Besar. Besar merupakan bulan terakhir pada sistem penanggalan Jawa. Dalam penanggalan Hijriyah bernama bulan Dzulhijjah dan di bulan ini bertepatan dengan momentum Idul Adha dan Ibadah Haji.

Sedangkan untuk pasaran pada sistem penanggalan Jawa ada 5 yang diantaranya :

  1. Pon
  2. Wage
  3. Kliwon
  4. Legi
  5. Pahing.

Terima kasih telah membaca sampai di sini