Perkembangan perekonomian dunia selalu menjadi hal yang menarik untuk diperbincangkan. Jika melihat daftar negara dengan ekonomi terbesar pada 1960-1980, sebagian besar di antaranya masih bertengger di daftar tersebut, hanya melihat perubahan baru di 3 hingga 5 posisi yang dimasuki oleh pendatang baru.
Amerika Serikat (AS) memimpin posisi tertinggi sejak tahun 1960, bahkan jauh sebelum perang dunia I dan II. Catatan tersebut membuatnya dikenal sebagai negara adidaya ekonomi.
Saingan terberat AS, China, telah mengalami pertumbuhan eksponensial selama beberapa dekade terakhir.
Sejak memulai reformasi pasar pada tahun 1978, raksasa Asia ini mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata 10 persen per tahun. China berhasil memecahkan hambatan ekonomi tertutup yang direncanakan secara terpusat untuk berevolusi menjadi pusat manufaktur dan pengekspor terkemuka dunia.
Hingga 2020, ekonomi China berhasil menembus peringkat kedua di dunia, dan diprediksi bakal menyalip AS dalam waktu beberapa puluh tahun kedepan.
Setelah menjadi korban krisis keuangan Asia pada tahun 1997, ekonomi Indonesia perlahan mulai membaik. Kini, Indonesia masuk "Club Trillion US$" dengan nominal PDB sebesar 1.05 triliun dolar AS. Namun, secara per kapita angkanya masih tergolong rendah/menengah ke bawah (urutan 104 dunia).
