Jerman Gandeng Indonesia

Jerman Gandeng Indonesia
info gambar utama
Jakarta - Kunjungan Presiden Republik Federal Jerman, Christian Wulff ke Indonesia Kamis lalu bukan hanya sekedar kunjungan diplomatik semata, tapi Jerman datang sambil meminta beberapa bantuan terhadap Indonesia. Keadaan ekonomi Indonesia yang bisa dibilang stabil dan berhasil selamat dari krisis ekonomi global dinilai bisa membantu Uni Eropa untuk mencegah lebih luasnya efek dari krisis yang sedang dihadapi Eropa. Indonesia dinilai Wulff menjadi contoh yang baik karena kondisi ekonominya yang terkonsolidasi. Selain itu Wulff juga menyatakan terkesan dengan pluralisme dan perkembangan Islam moderat di Indoensia. Wulff juga mengusulkan untuk membentuk forum khusus yang beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat dua negara untuk saling memberi masukan mengenai Islam, terutama sejak jumalh pemeluk Islam di Jerman yang terus bertambah. Sebelumnya Wulff juga menyatakan keinginan Jerman untuk berinvestasi dalam bidang energi terbarukan, “Indonesia merupakan paru-paru dunia, kami berminat agar Indonesia bisa menjalakan pengelolaan huta dan ekonomi yang menguntungkan” ujar Wulff. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyatakan ingin bekerjasama dalam bidang pendidikan, industri pertahanan, kesehatan, energi tebarukan dan pengelolaan lingkungan. Wulff juga menyatakan kekagumannya sekali lagi atas kepemimpinan Indonesia di ASEAN secara langsung saat menyampaikan kuliah umum di Auditorium Terapung Perpustakaan UI Depok, Kamis, 1 Desember 2011. Menurutnya Indonesia mampu menjadikan ASEAN sebagai solusi perekonomian bagi negara anggota dan memecahkan konflik Myanmar. Wulff juga menilai kesuksesan Indonesia saat menggelar KTT ASEAN di Bali Oktober lalu, Indonesia dinilai berhasil mengarahkan negara anggota untuk memahai permasalah dunia dan KTT itu menghasilkan banyak kesepakatan untuk persiapan pasar ASEAN 2015 dan Presiden termuda Jerman itu menyatakan kesiapannya dalam membantu Indonesia di pasar bebas. Ia juga mengaku menyuaki gaya pengambilan keputusan Indonesia yang berdasarkan musyawarah dan mufakat dalam mencapai kesepakatan. News Source: Tempo, Kompas, Detik Re-written for Good News From Indonesia by M. Q Rusydan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini