Motor saya itu...

Motor saya itu...
info gambar utama

Pagi tadi saya mendengarkan sebuah obrolan di radio di kota saya (bukan Jakarta),  dan terpekur mendengarkan salah satu nara sumbernya menyebutkan bahwa saat ini motorlah penyebab utama kemacetan di kota saya. Pernyataan tersebut sedikit menyinggung ego saya, karena saya adalah pemakai roda dua juga, akan tetapi lebih sebagai perasaan gundah.

Saya ingat masa kecil saya di sebuah dusun kecil di lereng Merapi. Waktu itu, hanya Bapak saya yang mempunyai motor, Yamaha 75 Autolube (kalau tidak salah). Dengan motornya, Bapak saya pulang pergi ke kantornya yang berjarak 20-an kilometer, mengantar adik saya ke sekolah (waktu itu satu-satunya TK berada 4 kilometer-an dari rumah kami), membawa rumput dari ladang untuk sapi kami, dan membawa hasil panen kami (sayur mayur, kacang, jagung dll). Bagi kami, motor Bapak saya tidak hanya menjadi alat transportasi, namun sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam keluarga kami. Suatu ketika, motor tersebut ngadat dan harus masuk bengkel selama 4 hari, dan praktis aktifitas keluarga kami melambat secara dramatis.

Itu satu motor. Bagaimana dengan jutaan motor? Diperkirakan ada sekitar 60-an juta sepeda motor di Indonesia per 2011. Di kota saja, ada jutaan orang yang memakai roda dua sebagai tulang punggung aktifitasnya. Tetangga saya mempunyai satu motor, dan dipakai untuk mengangkut bumbu-bumbu dapur, telur-telur pagi dini hari ke pasar untuk dijual, pulang untuk menjemput istrinya untuk berjualan di pasar, lalu pulang lagi mengantar 2 anaknya yang sekolah di SD dan SMP, dan menjemput istrinya dari pasar pada jam 11, lalu menjemput anak-anaknya dari sekolah jam 2 siang. Dan itu dilakukan setiap hari. Memikirkan motornya mogok, adalah sesuatu yang tidak terbayangkan bagi saya.

Bagaimanapun, kemudahan memiliki roda dua saat ini, tanpa dirasa telah membangkitkan ekonomi bagi jutaan keluarga di Indonesia. Seringkali kita menganggap bahwa motor menjadi penyebab kemacetan di jalan-jalan kota kita, tapi bukankah mobil pribadi juga, angkot juga, bis juga, penyeberang jalan juga, kerusakan jalan juga? :)

Motor saya yang warna biru, sekarang punya kebanggaan baru, "Four Wheels Move Your Body, Two Wheels Move Your Soul (and National Economy too)".

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini