Booming Ekonomi Yang Perlu Ditanggapi Dengan Cepat

Booming Ekonomi Yang Perlu Ditanggapi Dengan Cepat
info gambar utama

Penjualan mobil tahun 2011 di tanah air diyakini mendekati angka 1 juta unit, sebuah milestone baru yang ditunggu-tunggu industri otomotif Indonesia. Bukan apa-apa, penjualan mobil dari Januari - Desember 2011 saja sudah melewati penjualan mobil di Thailand, negara yang telah bertahun-tahun merajai penjualan mobil di Asean dalam hal jumlah. Tahun lalu lah untuk pertama kalinya, Indonesia melewati penjualan mobil di Thailand, dan menjadi yang terbesar di Asean. (Ini angka penjualan, bukan produksi).

Tahun ini (2012), penjualan diyakini akan melampaui 1 juta unit, karena kelihatannya Indonesia cukup kuat menahan gempuran krisis ekonomi dunia yang dimulai di Eropa.

Bagi produsen otomotif dunia, semua hal di atas tidak lain dan tidak bukan adalah good news. Mazda mulai besar-besaran menarget pertumbuhan penjualan di Indonesia, karena mereka percaya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia sangat kuat. Chrysler mantap membenamkan modal US$1.1 milyar untuk pabrik baru. Honda bahkan merevisi kembali target penjualan motor di Indonesia lebih tinggi. Bahkan General Motors sedang mempertimbangkan Indonesia sebagai hub di Asean.

Indikasi bagus, karena pertumbuhan ekonomi benar-benar terjadi. Akan tetapi dampaknya akan juga benar-benar makin terasa, terutama di kota-kota besar. Kemacetan di Jakarta akan makin tak terbayangkan, kecuali ada gerak cepat pemerintah mengatasinya. Tentu pemerintah harus mulai memikirkan bagaiman pemerataan pendapatan tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, namun juga seluruh propinsi di Indonesia. Kalau tidak, menurut survey sebuah lembaga di Jepang, pada 2015, jalan-jalan di Indonesia akan mencapai overcapacity setinggi 20%.

Ekonomi di luar Jawa harus dibangun, investasi dikebut, infrastruktur dikembangkan secara masif, dan yang paling penting adalah HARUS dimulai dari sekarang!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini