Terbaik ke-2 di Asia

Terbaik ke-2 di Asia
info gambar utama

Tenaga perhotelan dan para koki Indonesia rupanya terbaik kedua di Asia setelah Singapura. Kemenparekraf pun optimistis SDM pariwisata Indonesia bisa bersaing di dunia.

Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat yakin terhadap kemajuan sumber daya manusia di Indonesia. Mereka yakin SDM lulusan sekolah tinggi pariwisata di Indonesia bisa mengangkat potensi wisata Indonesia di kancah internasional.

"SDM kita nomor 35 dari 125 negara di dunia. Di Asia kita nomor 2, setelah Singapura," ungkap Prof I Gede Pitana, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Parekraf, dalam diskusi di Kemenparekraf, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Beberapa sekolah tinggi yang bergerak dalam bidang pariwisata di Indonesia yang saat ini sudah mulai mengembangkan sayapnya di tingkat internasional. Namun, ada dua Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) yang berhasil mendapat sertifikasi tingkat internasional.

"Di Asia Pasifik, hanya 16 yang dapat sertifikasi, yaitu STP Bandung dan STP Bali," ujar Pitana.

Untuk level SDM sendiri, Indonesia memiliki tingkat yang cukup membanggakan. "Lulusan dari sekolah tinggi pariwisata di Indonesia sudah unggul di kawasan Asean. Untuk tingkat dunia akan segara menyusul," kata dia.

Diungkapkan pula, pentingnya kerja sama dengan pihak luar, seperti universitas di luar negeri. Hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.

"Bandung sudah hampir pasti bekerja sama dengan universitas di Inggris (Leeds Met University-red). Nantinya mahasiswa kita sudah bisa mendapatkan dua gelar sekaligus dalam waktu hanya 15 bulan," jelas Pitana.

Untuk mendukung pengembangan SDM pariwisata, pemerintah daerah harus ikut membantu. BPSD juga berupaya mengembangkan kualitas SDM dalam pemerintah daerah dalam koridor otonomi daerah.

"Kami sudah mulai untuk mengembangkan SDM pemerintah daerah. Semenjak otonomi daerah diberlakukan, khususnya daerah terpencil. Langkah ini belum pernah dilakukan," ungkapnya.

(Detik Travel)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini