Amanah Dunia Untuk Bangsa

Amanah Dunia Untuk Bangsa
info gambar utama

Menlu RI, Marty Natalegawa bersama Menlu Hongaria, Janos Martonyi, telah terpilih sebagai Presiden bersama Conference on Facilitating the Entry into Force of the Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty (CTBT ) atau Konferensi Traktat Pelarangan Uji Coba Senjata Nuklir, pada Sidang ke-8 yang berlangsung tanggal 27 September 2013 di Markas Besar PBB, New York.

Konferensi tersebut bertujuan untuk menentukan langkah-langkah ke depan guna mempercepat pemberlakuan CTBT, termasuk dengan terus mendorong kedelapan negara Annex 2 yang belum melakukannya untuk meratifikasi CTBT. Tanpa ratifikasi seluruh negara Annex 2, CTBT tidak dapat diberlakukan.

Sebagai Presiden bersama Konferensi, Indonesia dan Hongaria mempunyai tugas  mengkoordinasikan upaya-upaya internasional dalam mewujudkan pemberlakukan CTBT. Pada Konferensi tersebut Menlu RI menyerukan delapan negara Annex 2 dimaksud untuk  melakukan ratifikasi CTBT tanpa perlu saling menunggu, demi segera terwujudnya pemberlakuan CTBT.

"Berlakunya CTBT merupakan milestone  dalam mewujudkan  sebuah dunia bebas dari senjata nuklir,” Menlu Marty Natalegawa menekankan. “Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan  langkah bersama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi international untuk meningkatkan pemahaman mengenai tujuan-tujuan CTBT dan  pentingnya pemberlakuan  Traktat tersebut."

Dalam konferensi telah disahkan Final Declaration and Measures to Promote the Entry into Force of the Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty, yang menegaskan kembali komitmen negara-negara untuk mendorong pemberlakuan CTBT dengan segera.

Selain itu, Deklarasi juga menentukan langkah-langkah yang diperlukan, termasuk mendukung  pembentukan Group of Eminent Persons (GEM) yang akan membantu upaya mempromosikan CTBT khususnya di delapan negara Annex 2 yang belum melakukan ratifikasi, yakni  AS, China, India, Pakistan, Israel, Korea Utara, Iran, dan Mesir.

(Sumber : PTRI New York)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini